Wednesday, June 15, 2011

Kebijakan Pemerintah dalam Bidang Ekonomi - Fungsi Pemerintah

  1. Fungsi distribusi, yaitu fungsi pemerintah dalam pemerataan atau distribusi pendapatan masyarakat.
  2. Fungsi alokasi, yaitu fungsi pemerintah sebagai penyedia barang dan jasa public, seperti pembangunan jalan raya, gedung sekolah, penyediaan fasilitas penerangan, dan telepon.
  3. Fungsi stabilisasi, yaitu fungsi pemerintah dalam menciptakan kestabilan ekonomi, sosial politik, hokum, pertahanan dan keamanan.

Kebijakan Pemerintah dalam Bidang Ekonomi - Masalah Kekurangan Modal

Kekurangan modal adalah suatu ciri penting setiap negara yang berkembang. Kekurangan modal disebabkan tingkat pendapatan masyarakat yang rendah yang menyebabkan tabungan dan tingkat pembentukan modal sedikit. Cara mengatasinya memlaui peningkatan kualitas sumber daya manusia atau peningkatan investasi menjadi lebih produktif.

Kebijakan Pemerintah dalam Bidang Ekonomi - Masalah Pengangguran dan Kesempatan Kerja

Masalah pengangguran timbul karena terjadinya ketimpangan antara jumlah angkatan kerja dan kesempatan kerja yang tersedia. Untuk mengatasi masalah ini pemerintah melakukan pelatihan bagi tenaga kerja sehingga tenaga kerja memeiliki keahlian sesuai dengan lapangan kerja yang tersedia, pembukaan investasi baru, terutama yang bersifat padat karya, pemberian informasi yang cepat mengenai lapangan kerja

Kebijakan Pemerintah dalam Bidang Ekonomi - Masalah Keterbelakangan

Masalah yang dihadapi adalah rerndahnya tingkat pendapatan dan pemerataannya, rendahnya pelayanan kesehatan, kurang terpeliharanya fasilitas umum, rendahnya tingkat disiplin masyarakat, rendahnya tingkat keterampilan, rendahnya tingkat pendidikan formal, kurangnya modal, produktivitas kerja, lemahnya manajemen usaha. Untuk mengatasi masalah ini pemerintah berupaya meningkatkan kualitas SDM, pertukaran ahli, membeli barang-barang teknologi mutakhir dari negara maju.

Kebijakan Pemerintah dalam Bidang Ekonomi - Masalah Kemiskinan

Upaya penanggulangan kemiskinan dapat dilakukan melalui berbagai cara, misalnya program IDT (Inpres Desa Tertinggal), KUK (Kredit Usaha Kecil), KMKP (Kredit Modal Kerja Permanen) PKT (Program Kawasan Terpadu), dan program wajib belajar.

Metode Organisasi

Metode Organisasi dibahas menjadi 2 bab, yaitu :
  1. Sifat dan Maksud dalam Metode Organisasi
  2. Pengertian Efesiensi
Untuk informasi lebih lanjut, silahkan klik link (tautan) sub-bab di atas.

    Sifat Sosial dan Ekonomi

    Negara yang sedang berkembang mempunyai sifat dan permasalahan yang berbeda dengan negara yang maju.
    Sifat tersebut merupakan aspek khusus dari kemiskinan, terutama sifat sosial dan ekonomi negara yang sedang berkembang. Sifat ekonomis yang terdapat di Negara miskin atau sedang berkembang yaitu :
    Untuk informasi lebih lanjut, silahkan klik link (tautan) sub-bab di atas.

    Tuesday, June 14, 2011

    Sifat Sosial dan Ekonomi - Orientasi ke Perdagangan Luar Negeri

    Hampir semua negara di dunia ini mempunyai hubungan perdagangan luar negeri. Perbedaan negara sedang berkembang dengan negara yang sudah berkembang dalam hal perdagangan luar negeri adalah bahwa yang diperdagangakan oleh negara sedang berkembang terutama barang produksi primer, bahkan biasanya hampir selurunya untuk ekspor. Barang produksi primer yang diekspor ini, bukan menunjukan adanya suatu surplus (kelebihan) diatas kebutuhan dalam negeri, tetapi sebenarnya karena ketidakmampuan dalam mengolah barang tersebut menjadi lebih berguna.
    Sehubungan dengan sifat khusus negara sedang berkambang seperi disebut diatas, meka titik berat sasaran pembangunan diarahkan kepada upaya mengatasi masalah yang sedang umum oleh Michael P. Todaro (MichaelP.Todaro di Wikipedia) dilukiskan sebagai berikut :
    • Menambah persedian dan memperluas distribusi barang keperluan hidup pokok, seperti makanan, pakaian, perumahan, kesehatan dan perlindungan bagi semua anggota masyarakat.
    • Menaikan taraf hidup, termasuk pendapatan yang lebih tinggi, penyedian lapangan kerja, pendidikan dan perhatian yang lebih banyak pada nilai kebudayaan dan kemanusian. Semua ini tidak hanya menaikan kesejahteraan saja, tetapi juga akan menimbulkan harga diri dan kebanggaan nasional.
    • Memperluas lingkup pilihan ekonomi dan sosial bagi perseroan dan negara dengan membebaskan mereka dari perbudakan dan ketergantungan . Hal ini tidak hanya dalam hubungan dengan orang-orang dan negara lain, tetapi juga dengan kebodohan dan penderitan kemiskinan.  

    Sifat Sosial dan Ekonomi - Kekurangan Kapital

    Kekurangan kapital disebabkan rendahnya tingkat investasi. Rendahnya tingkat investasi disebabkan rendahnya tingkat tabungan yang disebabkan lagi oleh rendahnya tingkat penghasilan. Rendahnya penghasilan karena tingkat produktivitas yang rendah dari tenaga kerja, sumber alam, tanah dan kapital. Hal itu disebabkan kurangnya kapital, keterbelakangan penduduk dan belum diusahakannya sumber alam yang ada.

    Sifat Sosial dan Ekonomi - Penduduk Masih Terbelakang

    Secara ekonomi, penduduk di negara sedang berkembang relatif masih terbelakang. Artinya kualitas penduduk sebagai faktor produksi adalah rendah. Mereka masih merupakan faktor produksi yang kurang efisisen dan juga mereka tidak mudah meninggalkan tempat kelahirannya.

    Sifat Sosial dan Ekonomi - Sumber daya alam belum banyak diolah

    Di negara sedang berkembang, sumber alam belum banyak yang diusahakan, sehingga masih bersifat potensial. Sumber alam ini belum dapat menjadi sumber yang sebenarnya, karena kekurangan kapital tenaga ahli dan wiraswasta.

    Sifat Sosial dan Ekonomi - Masalah tekanan penduduk

    Masalah takanan penduduk dapat berbentuk sebagai berikut :
    • Adanya Pengangguran
    Pengangguran ini disebabkan luas tanah yang relatif sedikit jumlahnya dibanding dengan jumlah penduduk yang bertempat tinggal disana.
    • Kenaikan jumlah penduduk yang pesat
    Hal ini dikarenakan menurunnya tingkat kematian dan makin tingginya kelahiran di negara sedang berkembang. Tingkat kelahiran yang tinggi itu, menyebabkan makin besarnya jumlah anak yang menjadi tanggungan orang tua , sehingga menurunnya tingkat konsumsi rata-rata. Hal ini dikarenakan tingkat produksinya yang relatif tetap dan rendah.

    Sifat Sosial dan Ekonomi - Produsen Barang Primer

    Negara sedang berkembang pada umumnya mempunyai struktur produksi yang terdiri dari bahan dasar dan bahan makanan. Sebagian besar penduduknya bekerja disektor pertanian dan sebagian besar penghasilan nasional berasal dari sektor pertanian dan produksi primer non pertanian. Hanya sebagian kecil penduduk bekerja di sektor produksi sekunder dan produksi tersier.

    Yang dimaksud dengan produksi primer adalah produksi dari sektor pertanian, kehutanan dan pertanian. Produksi sekunder meliputi hasil-hasil sektor industri, pertambangan dan bangunan. Sedangkan produksi tersier mencakup hasil dari jasa-jasa seperti listrik, air minum, pemeliharaan kesehatan, pengangkutan dan perhubungan.

    Pada umumnya penduduk di negara sedang berkembang yang bekerja di sektor produksi perimer meliputi jumlah lebih dari 60%, di sektor produksi sekunder kurang dari 20% dan di sektor produksi tersier kurang lebih sejumlah 20%. Konsentrasi pada produksi primer ini disebabkan negara sedang berkembang itu memiliki faktor produksi tanah dan tenaga kerja yang relatif banyak.

    Sesuai dengan prinsip comparative advantage dan comparative cost, maka negara sedang berkembang menghasilkan barang yang menggunakan lebih banyak tenaga kerja dan tanah.

    Masalah Pokok Dalam Ekonomi

    Berbagai persoalan ekonomi yang mendasar akan dihadapi oleh setiap masyarakat di manapun mereka berada dengan sistem perekonomian apapun yang mereka jalankan. Mereka harus menghadapi dan memecahkan tiga masalah ekonomi yang mendasar. Ketiga masalah ekonomi antara satu dan yang lainnya memiliki hubungan yang sangat erat. Hal itu adalah :

    1. Apa yang Diproduksi
    2. Bagaimana Barang Diproduksi
    3. Untuk Siapa Barang Diproduksi
    Untuk Informasi lebih lanjut tentang masalah pokok dalam ekonomi, silahkan klik link ( tautan) sub bagian di atas.

      Masalah Pokok Dalam Ekonomi - Untuk Siapa Barang Diproduksi

                     Permasalahan berikutnya yang harus dihadapi dan dipecahkan adalah untuk siapa barang diproduksi? Masalah ini berkaitan dengan siapa yang akan menikmati dan memperoleh manfaat dari barang tersebut. Sebab apa gunanya produksi melimpah karena menggunakan teknologi tinggi, berskala besar dan efisien, jika hanya dinikmati sebagian anggota masyarakat saja? Keputusan untuk siapa barang dan jasa diproduksi berkaitan erat dengan konsep keadilan masyarakat.
                 Dengan adanya ketiga masalah pokok ekonomi tersebut, setiap manusia dituntut untuk menentukan pilihan atau keputusan dalam mempergunakan sumber daya atau faktor produksi sehingga dapat mencari alternatif dalam menghadapi sumber daya yang langka.

      Masalah Pokok Dalam Ekonomi - Bagaimana Barang Diproduksi

                  Masalah ekonomi berikutnya yang harus dihadapi dan dipecahkan adalah bagaimana barang tersebut diproduksi. Masalah ini berkaitan dengan siapa yang akan memproduksi barang tersebut, dengan menggunakan komposisi sumber daya. Produksi apa saja dan dengan menggunakan teknik produksi yang bagaimana. Sebagai contoh, suatu perusahaan memutuskan untuk memproduksi padi lebih banyak agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan beras secara swadaya pangan. Faktor faktor produksi apa saja yang akan digunakan?

                  Apakah teknik produksi yang digunakan melibatkan pemakaian alat-alat pertanian modern (traktor dan mesin pembasmi hama) ataukah dilakukan secara tradisional (bajak, cangkul, dan semprotan hama)? Selanjutnya, apakah produksi akan dilakukan secara massal yang padat modal atau padat karya?

      Masalah Pokok Dalam Ekonomi - Apa yang Diproduksi

               Bagi pemerintah atau produsen, masalah ekonomi pertama yang harus dihadapi dan dipecahkan adalah apa yang harus diproduksi dan berapa banyak? Dalam hubungannya dengan masalah tersebut, pemerintah atau produsen harus memerhatikan barang apa dan berapa banyak yang dibutuhkan oleh masyarakat dan apakah telah tersedia sumber daya untuk menghasilkan barang tersebut.
               Apakah akan memproduksi lebih banyak rumah sangat sederhana atau rumah real estate dalam jumlah sedikit? Apakah lebih baik memproduksi lebih banyak pusat pertokoan, seperti Supermarket, Supermall, dan Hypermarket atau lebih sedikit pasar-pasar tradisional? Atau apakah akan memproduksi lebih sedikit barang-barang konsumsi seperti roti dan lebih banyak memproduksi barang-barang produksi seperti pabrik roti yang dapat menyediakan roti yang lebih banyak untuk masa yang akan datang?

      Friday, June 10, 2011

      Metode Organisasi - Pengertian Efesiensi

      Efisiensi adalah perbandingan terbaik atau rasionalitas antara hasil yang diperoleh atau output dengan kegiatan yang dilakukan serta sumber dan waktu yang digunakan. Kalau dirumuskan sebagai : Efisiensi = Output / Input.
      Efisiensi disini harus diperhatikan benar-benar karena merupakan syarat atau ukuran pada pelaksanaan kerja yang setepat-tepatnya sehingga metode organisasi adalah bantuan secara teknis atau praktis dalam melaksanakan fungsi manajemen agar dapat memanfaatkan sumber-sumber waktu dan ruangan yang tersedia secara maksimal.
      Adapun syarat pencapaian efisiensi dalam metode organisasi adalah sebagai berikut:
      1. Pencapaian target harus berhasil supaya target tercapai sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan dengan mutu dari hasil kerja tersebut juga harus diperhatikan.
      2. Ekonomi artinya dalam pencapaian efektif penggunaan biaya, tenaga kerja, material, peralatan dan waktu sudah digunakan setepat-tepatnya. 
      3. Pelaksanaan kerja harus dapat dipertanggung jawabkan. 
      4. Harus benar-benar mecerminkan pembagian kerja yang nyata karena adanya keterbatasan kemampuan perseorangan.
      5. Rasionalitas wewenang dan tanggung jawab artinya antara wewenang dan tanggung jawab yang dibebankan kepada tenaga kerja harus seimbang.
      6. Prosedur kerja yang praktis, dapat dikerjakan dan dapat dilaksanakan. Hal ini untuk mencerminkan bahwa metode organisasi adalah kegiatan yang praktis maka target efektif dan ekonomis, pelaksanaan kerja yang dapat dipertanggung jawabkan serta pelayanan kerja yang memuaskan.
       
      Efisiensi kerja dapat ditingkatkan melalui:
      1.  Pelaksanaan fungsi manajeman secara tepat.
      2.  Pemanfaatan sumber daya ekonomi yang tepat.
      3.  Pelaksanaan fungsi-fungsi organisasi sebagai alat pencapaian tujuan yang setepat-tepatnya.
      4.  Pengarahan dan dinamika organisasi dilakukan untuk pengembangan dan kemajuan yang berkesinambungan.

      Metode Organisasi - Sifat dan Maksud Metode Organisasi

              Ruang lingkup metode organisasi akan menyangkut masalah efisiensi prosedur tata kerja yang dipakai dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajemen oleh manajer (pimpinan).
                 Pengertian metode organisasi antara manajemen, organisasi dan tata kerja merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan artinya kalau tata kerjanya sudah efisien berarti diharapkan pelaksanaan fungsi-fungsi manajeman dalam organisasi bisa berjalan lancar.
              Jadi sifat dan maksud metode organisasi adalah pelayanan terhadap terhadap manajer dan administrasi yang berusaha memajukan pekerjaan mereka atau tata kerja yang dipergunakan dalam rangka pencapaian efisensi yang maksimal pada organisasi.

      Kebijakan Pemerintah dalam Bidang Ekonomi

      Ilmu ekonomi muncul karena adanya tiga kenyataan berikut :
      • Kebutuhan manusia relatif tidak terbatas.
      • Sumber daya tersedia secara terbatas.
      • Masing-masing sumber daya mempunyai beberapa alternatif penggunaan.
              Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia di dalam memenuhi kebutuhannya yang relatif tidak terbatas dengan menggunakan sumber daya yang terbatas dan masing-masing sumber daya mempunyai alternatif penggunaan.
             Secara garis besar ilmu ekonomi dapat dipisahkan menjadi dua yaitu ilmu ekonomi mikro dan ilmu ekonomi makro.
      1. Ekonomi Makro
           Ilmu ekonomi makro mempelajari variabel-variabel ekonomi secara keseluruhan. Variabel-variabel tersebut antara lain : pendapatan nasional, kesempatan kerja dan atau pengangguran, jumlah uang beredar, laju inflasi, pertumbuhan ekonomi, maupun neraca pembayaran internasional.
      Ilmu ekonomi makro mempelajari masalah-masalah ekonomi utama sebagai berikut :
      • Sejauh mana berbagai sumber daya telah dimanfaatkan di dalam kegiatan ekonomi. Apabila seluruh sumber daya telah dimanfaatkan keadaan ini disebut full employment. Sebaliknya bila masih ada sumber daya yang belum dimanfaatkan berarti perekonomian dalam keadaan under employment atau terdapat pengangguran / belum berada pada posisi kesempatan kerja penuh.
      • Sejauh mana perekonomian dalam keadaan stabil khususnya stabilitas di bidang moneter. Apabila nilai uang cenderung menurun dalam jangka panjang berarti terjadi inflasi. Sebaliknya terjadi deflasi.
      • Sejauh mana perekonomian mengalami pertumbuhan dan pertumbuhan tersebut disertai dengan distribusi pendapatan yang membaik antara pertumbuhan ekonomi dan pemerataan dalam distribusi pendapatan terdapat trade off maksudnya bila yang satu membaik yang lainnya cenderung memburuk.


           2. Ekonomi Mikro
       
           Sementara ilmu ekonomi mikro mempelajari variabel-variabel ekonomi dalam lingkup kecil misalnya perusahaan, rumah tangga.
           Dalam ekonomi mikro ini dipelajari tentang bagaimana individu menggunakan sumber daya yang dimilikinya sehingga tercapai tingkat kepuasan yang optimum. Secara teori, tiap individu yang melakukan kombinasi konsumsi atau produksi yang optimum bersama dengan individu-individu lain akan menciptakan keseimbangan dalam skala makro dengan asumsi ceteris paribus. (Ceteris paribus dalam Wikipedia dengan bahasa Indonesia, Ceteris paribus dalam Wikipedia dengan bahasa Inggris)

               Masalah-masalah yang dihadapi pemerintah di bidang ekonomi :

      Masalah -masalah tersebut dapat diminimalisir dengan Fungsi Pemerintah dalam Bidang Ekonomi.

      Untuk keterangan lebih lanjut, silahkan klik link (tautan) sub-bagian di atas.

      Dampak Ekonomi Internasional Terhadap Ekonomi Indonesia

                Ekonomi Internasional di bidang ekonomi tidak bisa ditolak oleh negara mana pun, termasuk Indonesia. Ekonomi Internasional membuat semua negara untuk menjadi ikut turut berperan sehingga semua penduduk atau warga negara dituntut untuk menerima kehadiran ekonomi internasional, baik secara sukarela maupun terpaksa. Oleh karena itu, semua pihak harus siap menerima pengaruh ekonomi internasional sebagai bagian dari kehidupannya. Ekonomi Internasional dapat memberikan dampak positif dan dampak negatif terhadap ekonomi Indonesia.


      Dampak positif Ekonomi Internasional :
      1. Mendorong Indonesia untuk memproduksi barang dengan mutu (kualitas) yang baik sehingga dapat meningkatkan daya saing produksi dalam negeri di pasaran internasional.
      2. Mendorong para pengusaha untuk meningkatkan efisiensi dan menghilangkan biaya tinggi.
      3. Meningkatkan kesempatan kerja.
      4. Meningkatkan devisa negara Indonesia.

       Dampak negatifnya adalah sebagai berikut:
      1. Mengakibatkan kesenjangan sosial yang semakin besar antara yang kaya dengan yang miskin.
      2. Meningkatkan barang-barang impor masuk ke pasaran dalam negeri secara besar-besaran.