Friday, December 16, 2011

Sisi negatif tergantung pada Internet


Internet tentu memberikan manfaat untuk orang-orang yang menggunakannya. Banyak sekali informasi yang tersedia di intenet yang berguna yang dapat diakses secara gratis untuk membantu anda dalam pengambilan keputusan. So, kini internet merupakan bagian yang tidak terpisahkan bagi manusia dikehidupan yang modern ini. Internet memiliki banyak sekali tulisan yang terpublikasi dengan baik (bisa dipertanggung jawabkan) dan diupdate setiap harinya sebagai sumber informasi yang kuat.
Internet dibuat sebagai alat yang membantu manusia untuk menyebarkan berbagai data yang bersifat positif. Namun akhirnya penyimpangan terjadi juga, media internet digunakan sebagai alat untuk menyebarkan hal-hal yang bersifat merugikan dan dalam artian kata lain inilah yang disebut sebagai dampak negatif internet itu sendiri.
Secara kategori ada 5 hal akibat negatif internet bagi para penggunanya. Berikut adalah 5 dampak negatif internet tersebut:
1.      Cybersexual addiction Adalah obsesi untuk melihat, mendownload dan memperdagangkan pornografi. Chat rooms yang berisi fantasi dan role playing untuk dewasa juga termasuk dalam kategori ini.

2.      Cyber-relational addiction Adalah keterlibatan yang berlebihan pada hubungan yang terjalin melalui internet (seperti melalui chat room dan virtual affairs) sampai kehilangan kontak dengan hubungan-hubungan yang ada dalam dunia nyata.


3.      Net gaming Adalah sejenis kecanduan karena judi, bermain game, berbelanja dan kegiatan jual beli saham melalui internet yang mengganggu pekerjaan dan/atau mengakibatkan terjadinya kerugian dan akhirnya menyebabkan terlilit hutang.

4.      Information overload Karena menemukan informasi yang tak habis-habisnya yang tersedia di internet, sejumlah orang rela menghabiskan waktu berjam-jam untuk mengumpulkan dan mengorganisir berbagai informasi yang ada.

5.      Computer addiction Riset menemukan bahwa beberapa organisasi mengalami dampak negatif sebagai akibat dari kecanduan akan games off-line (seperti Solitaire dan Tetris yang populer di dekade 1980-an lalu), yang memang rata-rata banyak di-install dalam komputer.
Dari kelima jenis dampak negatif diatas, maka terlihat memang sangat kompleks masalah yang ditumbulkan oleh internet itu sendiri. Meskipun berbagai upaya telah dilakukan untuk mengurangi dari berbagai dampak negatif itu.

Namun semua kembali kepada masing-masing pengguna internet itu sendiri yang harus meminimalisir berbagai resiko yang mungkin akan ditimbulkan oleh media tanpa batas, yang semakin hari, semakin banyak pula manusia di muka bumi menggunakannya..

Thursday, December 15, 2011

Mengatur Keuangan Pribadi


Banyak orang dewasa yang tidak tahu bagaimana cara mengelola keuangan dengan benar, sehingga kadang uang gaji yang sebegitu besarnya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sebulan. Faktor utama hal tersebut terjadi adalah karena tidak diajarkan sejak kecil. Kebanyakan orang tua mengaturkan keuangan anaknya, sehingga sang anak tidak perlu tahu mengenai kebutuhan keuangannya. Padahal hampir semua aspek kehidupan berhubungan dengan keuangan. Maka nya mengatur keuangan secara bijaksana itu perlu. 
  • Membuat Anggaran Sederhana
Dalam buku "Millionare Next Door", Danko dan Stanley telah menyatakan bahwa hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa orang kaya meluangkan waktunya untuk membuat dan memeriksa anggaran dua kali lebih banyak daripada orang biasa. Hal ini menunjukkan bahwa pembuatan anggaran keuangan untuk pribadi ataupun keluarga merupakan salah satu proses yang penting dalam mengelola keuangan kita. Perhitungan Optimis dan Pesimis dalam Anggaran Keuangan Pribadi.
Tantangan terbesar dalam mengelola keuangan ialah memperkecil expense (menyederhanakan lifesytle), dan memperbesar income anda. Jika hal ini dapat dilakukan secara konsisten dan disiplin, niscaya keberhasilan dalam mengelola keuangan anda dengan mudah akan terwujud.  

  • Kebiasaan Menabung untuk Mendapatkan Sesuatu.
Kebiasaan menabung untuk mendapatkan sesuatu ini sangat baik untuk pendidikan finansial, sebab pada saat menabung harus menahan sebagian keinginan untuk berbelanjanya demi tujuan yang lebih besar. Jangan terlalu banyak menempatkan uang anda dalam tabungan, maka mulailah berinvestasi.
  • Lunasi hutang anda yang konsuntif sesegera mungkin, karena lebih cepat lebih baik. Periksa pos pengeluaran cicilan hutang, apakah besarnya <= 30%. Jika lebih, artinya beban hutang anda terlalu berat dan beresiko tidak terbaya
  • Kartu kredit bukanlah extra money. Jika menggunakan kartu kredit, pastikan bahwa memang uang untuk membayar tagihan sudah ada dalam budget anda. Dengan begitu, pasti dapat anda penuhi tepat waktu 
  • Be a smart shopper. Berpikirlah 10x sebelum anda mengeluarkan uang. Apakah sudah benar-benar perlu dan telah sesuai dengan kebutuhan ? Apakah barang yang saya beli termasuk barang produktif atau konsumtif ? 

Pengertian dan Unsur kalimat


 
Kalimat adalah gabungan dari dua buah kata atau lebih yang menghasilkan suatu pengertian dan pola intonasi akhir. Kalimat dapat dibagi-bagi lagi berdasarkan jenis dan fungsinya yang akan dijelaskan pada bagian lain. Contohnya seperti kalimat lengkap, kalimat tidak lengkap, kalimat pasif, kalimat perintah, kalimat majemuk, dan lain sebagainya.
Setiap kalimat memiliki unsur penyusun kalimat. Gabungan dari unsur-unsur kalimat akan membentuk kalimat yang mengandung arti. Unsur-unsur inti kalimat antara lain SPOK :
  • Subjek / Subyek (S)
Subjek adalah unsur pokok yang terdapat pada sebuah kalimat di samping unsur predikat. Dengan mengetahui ciri-ciri subjek secara lebih terperinci, kalimat yang dihasilkan dapat terpelihara strukturnya. Dalam pola kalimat bahasa Indonesia, subjek biasanya terletak sebelum predikat, kecuali jenis kalimat inversi. Subjek umumnya berwujud nomina, tetapi pada kalimat-kalimat tertentu, katagori lain bisa juga mengisi kedudukan subjek.
Ciri-ciri subjek:
1.       Jawaban atas pertanyaan apa atau siapa yang dinyatakan dalam suatu kalimat. Untuk subjek kalimat yang berupa manusia, biasanya digunakan kata tanya siapa.
2.       Kebanyakan subjek dalam bahasa Indonesia bersifat takrif (definite). Untuk menyatakan takrif, biasanya digunakan kata itu. Subjek yang sudah takrif misalnya nama orang, nama negara, instansi, atau nama diri lain dan juga pronomina tidak disertai kata itu.
3.       Dalam kalimat pasif kata ‘bahwa’ merupakan penanda bahwa unsur yang menyertainya adalah anak kalimat pengisi fungsi subjek. Di samping itu, kata bahwa juga merupakan penanda subjek yang berupa anak kalimat pada kalimat yang menggunakan kata adalah atau ialah.
4.       Mempunyai Keterangan Pewatas Yang
5.       Tidak Didahului Preposisi, seperti dari, dalam, di, ke, kepada, pada. Orang sering memulai kalimat dengan menggunakan kata-kata seperti itu sehingga menyebabkan kalimat-kalimat yang dihasilkan tidak bersubjek.
6.       Berupa nomina atau frasa nominal. Di samping nomina, subjek dapat berupa verba atau adjektiva, biasanya, disertai kata penunjuk itu.\

  • Predikat (P)
Predikat dalam pandangan aliran struktural dianggap unsur yang paling penting dan merupakan inti kalimat. Predikat dalam bahasa Indonesia bisa berwujud kata atau frasa verbal, adjektival, nominal, numeral, dan preposisional.Predikat juga merupakan unsur utama suatu kalimat di samping subjek Bagian ini khusus membicarakan ciri-ciri predikat secara lebih terperinci.
Ciri-ciri predikat :
1.       Jawaban atas Pertanyaan Mengapa atau Bagaimana. Pertanyaan sebagai apa atau jadi apa dapat digunakan untuk menentukan predikat yang berupa nomina penggolong (identifikasi). Kata tanya berapa dapat digunakan untuk menentukan predikat yang berupa numeralia (kata bilangan) atau frasa numeralia.
2.       Predikat kalimat dapat berupa kata adalah atau ialah. Predikat itu terutama digunakan jika subjek kalimat berupa unsur yang panjang sehingga batas antara subjek dan pelengkap tidak jelas.
3.       Dapat Diingkarkan yang diwujudkan oleh kata tidak. Bentuk pengingkaran tidak ini digunakan untuk predikat yang berupa verba atau adjektiva. Di samping tidak sebagai penanda predikat, kata bukan juga merupakan penanda predikat yang berupa nomina atau predikat kata merupakan.
4.       Dapat Disertai Kata-kata Aspek atau Modalitas. Predikat kalimat yang berupa verba atau adjektiva dapat disertai kata-kata aspek seperti telah, sudah, sedang, belum, dan akan. Kata-kata itu terletak di depan verba atau adjektiva. Kalimat yang subjeknya berupa nomina bernyawa dapat juga disertai modalitas, kata-kata yang menyatakan sikap pembicara (subjek), seperti ingin, hendak, dan mau.
5.       Unsur Pengisi Predikat dapat berupa Kata, misalnya verba, adjektiva, atau nomina. Frasa, misalnya frasa verbal, frasa adjektival, frasa nominal, frasa numeralia (bilangan).

  • Objek / Obyek (O)
Unsur kalimat ini bersifat wajib dalam susunan kalimat aktif transitif yaitu kalimat yang sedikitnya mempunyai tiga unsur utama, subjek, predikat, dan objek. Predikat yang berupa verba intransitif (kebanyakan berawalan ber- atau ter-) tidak memerlukan objek, sedangkan verba transitif yang memerlukan objek kebanyakan berawalan me-. Objek pada kalimat aktif akan berubah menjadi subjek jika kalimatnya dipasifkan. Demikian pula, objek pada kalimat pasif akan menjadi subjek jika kalimatnya dijadikan kalimat aktif. Objek umumnya berkatagori nomina.
1.       Langsung di belakang predikat, tidak pernah mendahului predikat.
2.       Dapat Menjadi Subjek Kalimat
3.       Tidak Didahului Preposisi. Objek yang selalu menempati posisi di belakang predikat tidak didahului preposisi. Dengan kata lain, di antara predikat dan objek tidak dapat disisipkan preposisi.
4.       Didahului Kata Bahwa. Anak kalimat pengganti nomina ditandai oleh kata bahwa dan anak kalimat ini dapat menjadi unsur objek dalam kalimat transitif.

  •  Keterangan (K)
Keterangan merupakan unsur kalimat yang memberikan informasi lebih lanjut tentang suatu yang dinyatakan dalam kalimat; misalnya, memberi informasi tentang tempat, waktu, cara, sebab, dan tujuan. Keterangan ini dapat berupa kata, frasa, atau anak kalimat. Keterangan yang berupa frasa ditandai oleh preposisi, seperti di, ke, dari, dalam, pada, kepada, terhadap, tentang, oleh, dan untuk. Keterangan yang berupa anak kalimat ditandai dengan kata penghubung, seperti ketika, karena, meskipun, supaya, jika, dan sehingga.
Ciri-ciri Keterangan :
1.       Bukan Unsur Utama
2.       Tidak Terikat Posisi. Keterangan memiliki kebebasan tempat. Keterangan dapat menempati posisi di awal atau akhir kalimat, atau di antara subjek dan predikat.