Wednesday, December 12, 2012

Jaringan Komputer


Jaringan komputer (jaringan) adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer-komputer yang didesain untuk dapat berbagi sumber daya (printer, CPU), berkomunikasi (surel, pesan instan), dan dapat mengakses informasi(peramban web).
Agar dapat mencapai tujuannya, setiap bagian dari jaringan komputer dapat meminta dan memberikan layanan (service). Pihak yang meminta/menerima layanan disebut klien (client) dan yang memberikan/mengirim layanan disebut peladen (server). Desain ini disebut dengan sistem client-server, dan digunakan pada hampir seluruh aplikasi jaringan komputer.
Dua buah komputer yang masing-masing memiliki sebuah kartu jaringan, kemudian dihubungkan melalui kabel maupun nirkabel sebagai medium transmisi data, dan terdapat perangkat lunak sistem operasi jaringan akan membentuk sebuah jaringan komputer yang sederhana. Apabila ingin membuat jaringan komputer yang lebih luas lagi jangkauannya, maka diperlukan peralatan tambahan seperti Hub, Bridge, Switch, Router, Gateway sebagai peralatan interkoneksinya.

Klasifikasi jaringan komputer terbagi menjadi :

  1. Berdasarkan geografisnya, jaringan komputer terbagi menjadi Jaringan wilayah lokal atau Local Area Network (LAN), Jaringan wilayah metropolitan atau Metropolitan Area Network (MAN), dan Jaringan wilayah luas atau Wide Area Network (WAN). Jaringan wilayah lokal merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau tempat yang berukuran sampai beberapa 1 - 10 kilometer. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan stasiun kerja (workstation) dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumberdaya (misalnya pencetak (printer) dan saling bertukar informasi. Sedangkan Jaringan wilayah metropolitan merupakan perluasan jaringan LAN sehingga mencakup satu kota yang cukup luas, terdiri atas puluhan gedung yang berjarak 10 - 50 kilometer. Kabel transmisi yang digunakan adalah kabel serat optik (Fiber Optic). Jaringan wilayah luas Merupakan jaringan antarkota, antar propinsi, antar negara, bahkan antar benua. Jaraknya bisa mencakup seluruh dunia, misalnya jaringan yang menghubungkan semua bank di Indonesia, atau jaringan yang menghubungkan semua kantor Perwakilan Indonesia di seluruh dunia. Media transmisi utama adalah komunikasi lewat satelit, tetapi banyak yang mengandalkan koneksi serat optik antar negara.
  2. Berdasarkan fungsi, terbagi menjadi Jaringan Klien-server (Client-server) dan Jaringan Ujung ke ujung (Peer-to-peer). Jaringan klien-server pada ddasaranya ada satu komputer yang disiapkan menjadi peladen (server) dari komputer lainnya yang sebagai klien (client). Semua permintaan layanan sumberdaya dari komputer klien harus dilewatkan ke komputer peladen, komputer peladen ini yang akan mengatur pelayanannya. Apabila komunikasi permintaan layanan sangat sibuk bahkan bisa disiapkan lebih dari satu komputer menjadi peladen, sehingga ada pembagian tugas, misalnya file-server, print-server, database server dan sebagainya. Tentu saja konfigurasi komputer peladen biasanya lebih dari konfigurasi komputer klien baik dari segi kapasitas memori, kapasitas cakram keras {harddisk), maupun kecepatan prosessornya. Sedangkan jaringan ujung ke ujung itu ditunjukkan dengan komputer-komputer saling mendukung, sehingga setiap komputer dapat meminta pemakaian bersama sumberdaya dari komputer lainnya, demikian pula harus siap melayani permintaan dari komputer lainnya. Model jaringan ini biasanya hanya bisa diterapkan pada jumlah komputer yang tidak terlalu banyak, maksimum 25, karena komunikasi akan menjadi rumit dan macet bilamana komputer terlalu banyak.

Berdasarkan topologi jaringan, jaringan komputer dapat dibedakan atas:

  1. Topologi bus
  2. Topologi bintang
  3. Topologi cincin
  4. Topologi mesh
  5. Topologi pohon
  6. Topologi linier

Berdasarkan distribusi sumber informasi/data :

  • Jaringan Terpusat

Jaringan ini terdiri dari komputer klien dan peladen yang mana komputer klien yang berfungsi sebagai perantara untuk mengakses sumber informasi/data yang berasal dari satu komputer peladen.

  • Jaringan Terdistribusi

Merupakan perpaduan beberapa jaringan terpusat sehingga terdapat beberapa komputer peladen yang saling berhubungan dengan klien membentuk sistem jaringan tertentu.

Berdasarkan media transmisi data :


  • Jaringan Berkabel (Wired Network)


Pada jaringan ini, untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer lain diperlukan penghubung berupa kabel jaringan. Kabel jaringan berfungsi dalam mengirim informasi dalam bentuk sinyal listrik antar komputer jaringan.

  • Jaringan Nirkabel(Wi-Fi)

Merupakan jaringan dengan medium berupa gelombang elektromagnetik. Pada jaringan ini tidak diperlukan kabel untuk menghubungkan antar komputer karena menggunakan gelombang elektromagnetik yang akan mengirimkan sinyal informasi antar komputer jaringan.

Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Jaringan_komputer

Jejaring Sosial


Jejaring sosial adalah suatu struktur sosial yang dibentuk dari simpul-simpul (yang umumnya adalah individu atau organisasi) yang dijalin dengan satu atau lebih tipe relasi spesifik seperti nilai, visi, ide, teman, keturunan, dll.
Analisis jaringan jejaring sosial memandang hubungan sosial sebagai simpul dan ikatan. Simpul adalah aktor individu di dalam jaringan, sedangkan ikatan adalah hubungan antar aktor tersebut. Bisa terdapat banyak jenis ikatan antar simpul. Penelitian dalam berbagai bidang akademik telah menunjukkan bahwa jaringan jejaring sosial beroperasi pada banyak tingkatan, mulai dari keluarga hingga negara, dan memegang peranan penting dalam menentukan cara memecahkan masalah, menjalankan organisasi, serta derajat keberhasilan seorang individu dalam mencapai tujuannya.
Dalam bentuk yang paling sederhana, suatu jaringan jejaring sosial adalah peta semua ikatan yang relevan antar simpul yang dikaji. Jaringan tersebut dapat pula digunakan untuk menentukan modal sosial aktor individu. Konsep ini sering digambarkan dalam diagram jaringan sosial yang mewujudkan simpul sebagai titik dan ikatan sebagai garis penghubungnya.

Situs jejaring sosial (bahasa Inggris: Social network sites) merupakan sebuah web berbasis pelayanan yang memungkinkan penggunanya untuk membuat profil, melihat list pengguna yang tersedia, serta mengundang atau menerima teman untuk bergabung dalam situs tersebut. Tampilan dasar situs jejaring sosial ini menampilkan halaman profil pengguna, yang di dalamnya terdiri dari identitas diri dan foto pengguna.

Berawal dari Friendster , jejaring sosial marak digunakan oleh pengguna internet untuk saling berkomunikasi dan berbagi. Kemudian muncul Facebook yang mampu menggeser Friendster dengan kelengkapan fiturnya.

Kemudian muncul banyak jejaring sosial lainnya yang populer Twitter dengan kesederhanaan tweetnya. Yang terbaru dari Google , yaitu Google+ yang saat ini berusaha mengalahkan facebook.

Namun, tentunya masih banyak lagi jejaring sosial lainnya. Berikut 5 jejaring sosial dengan nama unik, dan kelebihannya sendiri dibanding pendahulunya.

Referensi :
http://id.wikipedia.org/wiki/Jejaring_sosial
http://id.wikipedia.org/wiki/Situs_jejaring_sosial
http://www.infospesial.net/techno/6-jejaring-sosial-selain-facebook-twitter-google/

Perancangan Sistem Rinci

Perancangan Sistem Rinci dibagi menjadi 4 sub bab, yaitu :

  • Perancangan Proses Sistem
  • Perancangan Output Sistem
  • Perancangan Input Sistem
  • Perancangan Basis Data

Perancangan Basis Data

Tujuan rancangan basis data adalah menentukan isi dan mengatur data yang dibutuhkan untuk mendukung berbagai rancangan sistem.

Model data pada rancangan basis data :

  • Hirariki
  • Jaringan
  • Relasional


Arsitektur DBMS :

  • Centralized
  • Client - Server : (Two - Tier, Three - Tier, Logical Two - Tier, Physical Two - Tier, Physical Three - Tier )

Perancangan Input Sistem

Tujuan dari perancangan input sistem :

  • Mengefektifkan biaya pemasukan data
  • Mencapai keluaran yang tinggi
  • Menjamin pemasukkan data dapat diterima dan dimengerti oleh pemakai

Tahapan yang ada dalam perancangan input sistem :

  • Data Capsule
  • Data Preparation
  • Data Entry

Tipe input yang ada dalam perancangan input sistem :

  • Eksternal
  • Internal

Yang perlu diperhatikan dalam perancangan input sistem :

  • Tipe Input
  • Fleksibel format
  • Kecepatan
  • Akurat
  • Metode verifikasi
  • Mudah dikoreksi
  • Keamanan
  • Mudah digunakan

Tipe file :

  • File Reference
  • File Dynamic


Perancangan Output Sistem

Tujuan dari perancangan output sistem adalah untuk memudahkan user yang membutuhkan.
Tipe outputnya bisa digunakan untuk eksternal dari perusahaan ataupun untuk internal perusahaan.
Yang harus diperhatikan dalam perancangan output sistem ini adalah :

  • Tipe Output
  • Isi Output
  • Format Output
  • Frekuensi


Example of Memo ( on English Business )

To : GTS Sales Staff
From : Karen Moore
Date : November 12, 2012
Subject : Customer Presentation

The JSKL Marketing presentation you prepared last week to showcase our new product line was exceptional!
Your enthusiasm and sales strategy were impressive and certainly sealed the deal with Mr. Lockhart!
Thank you for outstanding work and dedication.
My sincere congratulation to all of you!



Understanding of Memo?

Memorandum / Memo ( on English Business )

A memo is generally correspondence from one person in a company to another in the same company, or as an informal letter to someone outside the company. It usually used block format, and the language in memo is informal.

There are several function of memo:

  • Make an announcement
  • Discuss procedures
  • Report on company activities
  • Give information or employees


A memo generally has 5 parts :

  • Addresse ( only the name of people withoutthe address)
  • Sender
  • Date
  • Subject ( tells what the memo is about)
  • Body / Message



Perancangan Proses Sistem

Termasuk bagian dari : Perancangan Sistem Rinci
Tujuan dari perancangan proses sistem adalah untuk menjaga agar proses data lancar dan teratur sehingga menghasilkan informasi yang benar.
Perancangan proses sistem bisa digambarkan melalui : Flowchart, normalisasi, DFD, Relasi tabel, dan ERD.
Perancangan proses sistem ini bisa dilakukan secara real time (online dengan internet cloud, diupdate seketika) dan batch (data dikumpulkan terlebih dahulu, lalu dieksekusi secara bersamaan)
Sedangkan desain perancangan proses sistem ini adalah :
- Global-Based System (Semua sistem diubah menjadi online)
- Group-Based System (Hanya sebagian sistem yang diubah menjadi online)
- Local-Based System (Sistem hanya disambungkan dengan subsistem lainnya melalui LAN/WAN)


Wednesday, October 31, 2012

Pengantar Telematika


Istilah telematika ini berasal dari kata dalam Bahasa Perancis yaitu ”telematique”, namun dalam bahasa Indonesia, telematika merupakan gabungan dari dua kata yaitu telekomunikasi dan informatika. Dua kata tersebut memiliki arti sebagai berikut :
  • Telekomunikasi : Teknik pengiriman pesan dari suatu tempat ke tempat lain yang berlangsung secara dua arah serta mencakup semua bentuk komunikasi jarak jauh.
  • Informatika : Struktur, sifat, dan interaksi dari beberapa sistem yang dipakai untuk mengumpulkan data, memproses dan menyimpan hasil pemrosesan data, serta menampilkannya dalam bentuk informasi.

Telematika diartikan sebagai sistem jaringan komunikasi jarak jauh dengan teknologi informasi yang lebih mengacu kepada industri yang berhubungan dengan penggunakan komputer dalam sistem telekomunikasi. Salah satu contoh telematika yaitu internet.
Istilah telematika juga sering dipakai untuk beberapa macam bidang, seperti :
  • Integrasi antara sistem telekomunikasi dan informatika yang dikenal sebagai Teknologi Komunikasi dan Informatika atau ICT (Information and Communications Technology). Secara lebih spesifik, ICT merupakan ilmu yang berkaitan dengan pengiriman, penerimaan dan penyimpanan informasi dengan menggunakan peralatan telekomunikasi.
  • Dalam teknologi Sistem Navigasi/Penempatan Global atau GPS (Global Positioning System) sebagai bagian integral dari komputer dan teknologi komunikasi berpindah (mobile communication technology).
  • Dipakai dalam bidang kendaraan dan lalulintas (road vehicles dan vehicle telematics).

Menurut Kerangka Kebijakan Pengembangan dan Pendayagunaan Telematika di Indonesia, disebutkan bahwa telematika merupakan singkatan dari teknologi komunikasi, media, dan informatika. Sesuai dengan pendapat pemerintah, bahwa telematika diartikan sebagai singkatan dari :
  • tele = telekomunikasi,
  • ma = multimedia, dan
  • tika = informatika.

Mengacu kepada penggunaan dikalangan masyarakat telematika Indonesia (MASTEL), istilah telematika berarti perpaduan atau pembauran (konvergensi) antara teknologi informasi (teknologi komputer), teknologi telekomunikasi, dan multimedia. Dalam perkembangannya, telematika ini telah menggunakan kecepatan dan jangkauan transmisi energi elektromagnetik, sehingga sejumlah besar informasi dapat ditransmisikan sesuai jangkauan tertentu menurut keperluan sampai seluruh dunia.

Sumber :
http://en.wikipedia.org/wiki/Telematic
http://en.wikipedia.org/wiki/Information_and_Communications_Technology
http://id.wikipedia.org/wiki/telematika
http://eziekim.wordpress.com/2011/10/17/pengantar-telematika/
http://rizkypratamaputra.blogspot.com/2010/10/pengenalan-telematika.html

Wednesday, October 10, 2012

Layanan Perbaikan Sumber


1.      Layanan Perbaikan Sumber (Resource Discovery Service)
a.      Definisi
Layanan telematika yang terakhir adalah layanan perbaikan sumber. Resource Discovery Service (RDS) adalah sebuah layanan yang berfungsi untuk penemuan layanan utilitas yang diperlukan. The RDS juga berfungsi dalam pengindeksan lokasi layanan utilitas untuk mempercepat kecepatan penemuan.
Layanan perbaikan sumber yang dimaksud adalah layanan perbaikan dalam sumber daya manusia (SDM). SDM telematika adalah orang yang melakukan aktivitas yang berhubungan dengan telekomunikasi, media, dan informatika sebagai pengelola, pengembang, pendidik, dan pengguna di lingkungan pemerintah, dunia usaha, lembaga pendidikan, dan masyarakat pada umunya. Konsep pengembangan sumber daya manusia di bidang telematika ditujukan untuk meningkatkan kualitas, kuantitas dan pendayagunaan SDM telematika dengan tujuan untuk mengatasi kesenjangan digital, kesenjangan informasi dan meningkatkan kemandirian masyarakat dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi secara efektif dan optimal.








b.      Tujuan / Fungsi
Tujuan utama dalam upaya pengembangan SDM telematika yaitu sebagai berikut :
·   Peningkatan kinerja layanan public yang memberikan akses yang luas terhadap peningkatan kecerdasan masyarakat, pengembangan demokrasi dan transparasi sebagai katalisator pembangaunan.
·   Literasi masyarakat di bidang teknologi telematika yang terutama ditujukan kepada old generator dan today generation sebagai peningkatan, dikemukakan oleh Tapscott.

c.       Kebutuhan SDM & Kebutuhan Terhadap Telematika
Kebutuhan akan SDM dapat dilihat dari bidang ekonomi dan bidang politik, yaitu :
·   Dilihat dari Bidang Ekonomi
Pengembangan telematika ditujukan untuk peningkatan kapasitas ekonomi, berupa peningkatan kapasitas industry produk barang dan jasa.
·   Dilihat dari Bidang Politik
Bagaimana telematika memberikan kontribusi pada pelayanan publik sehingga menghasilkan dukungan politik.
           
Dari kedua bidang tersebut diatas kebutuhan terhadap telematika akan dilihat dari dua aspek, yaitu :
·   Pengembangan peningkatan kapasitas industri.
·   Pengembangan layanan publik.

Context Awareness & Event Based


1.      Context Awareness & Event Based
a.      Definisi
Context-Awareness merupakan kemampuan layanan network untuk mengetahui berbagai konteks, yaitu kumpulan parameter yang relevan dari pengguna (User) dan pengguna network itu, serta memberikan layanan yang sesuai dengan parameter-parameter itu. Beberapa konteks yang dapat digunakan yaitu data dasar user, lokasi user, berbagai preferensi user, jenis dan kemampuan terminal yang digunakan user.
Singkatnya, Context-Awareness adalah kemampuan sebuah sistem untuk memahami si user, network, lingkungan, dan dengan demikian melakukan adaptasi yang dinamis sesuai kebutuhan.
Karakteristik dari user, network, lingkungan itu disebut konteks. Namun informasi konteks itu sendiri menjadi kompleks dan heterogen sesuai jenis layanan yang akan didukung. Makan context awareness menjadi masalah yang besar dan menarik dalam pengembangan aplikasi, khususnya mobile, untuk beberapa tahun kedepan.
Berbeda dengan Konventional Computing atau Komputasi Konvensioanal, Context aware tidak hanya menitik beratkan perhatian pada satu buah objek yang menjadi fokus utama dari proses tersebut tetapi juga pada aspek disekitar objek tersebut. Sebagai contoh apabila komputasi konvensional dirancang untuk mengindentifikasi siapa orang yang sedang berdiri disuatu titik kordinat tertentu maka komputer akan memandang orang tersebut sebagai sebuah objek tunggal dengan berbagai atributnya, misalnya nomor pegawai, tinggi badan, berat badan, dan sebagainya.
Namun Context aware tidak hanya mengarahkan fokusnya pada objek manusia tersebut, tetapi juga pada apa yang sedang dia lakukan, dimana dia berada, pukul berapa dia tiba dan sebagainya.
Distributed event-based systems (disingkat sebagai DEBS, dalam bahasa Indonesia berarti sistem berbasiskan distribusi kejadian) adalah sistem terdiri dari komponen fungsional terdistribusi yang berinteraksi melalui peristiwa. Peristiwa adalah kejadian yang terjadi pada sistem atau lingkungan di mana komponen berada. DEBS menggunakan skema interaksi yang menyediakan komunikasi antara
produsen dan konsumen. Produsen adalah komponen yang menghasilkan kejadian. Pelanggan adalah komponen yang mengkonsumsi peristiwa. Seorang pelanggan dapat mengungkapkan minat dalam peristiwa yang diberikan melalui langganan. Seorang pelanggan akan mengetahui semua peristiwa yang diterbitkan dalam sistem atau lingkungan yang sesuai dengan konsumsinya.

b.      Latar Belakang / Sejarah
Dalam ilmu komputer terdapat pernyataan bahwa perangkat komputer mempunyai kepekaan dan dapat bereaksi terhadap lingkungan sekitarnya bedasarkan informasi dan aturan-aturan tertentu yang tersimpan didalamnya. Gagasan inilah yang diperkenalkan oleh Schilit pada tahun 1994 dengan istilah Context-awareness.

c.       Hal Utama dalam Context-Awareness
·   The acquisition of context
Hal ini berkaitan dengan pemilihan konteks dan bagaimana cara memperoleh konteks yang diinginkan.
·   The abstraction and understanding of context
Pemahaman terhadap bagaimana cara konteks yang dipilih berhubungan dengan kondisi nyata, bagaimana informasi yang dimiliki suatu konteks dapat membantu meningkatkan kinerja aplikasi, dan bagaimana tanggapan sistem dan cara kerja terhadap inputan dalam  suatu konteks.




·   Application behavior based on the recognized context
Bagaimana pengguna dapat memahami sistem dan tingkah lakunya yang sesuai dengan konteks yang dimilikinya serta bagaimana caranya memberikan kontrol penuh kepada pengguna terhadap sistem.

d.      Kategori Aplikasi Context-awareness
·   Proximate Selection
Suatu teknik antarmuka yang memudahkan pengguna dalam memilih atau melihat lokasi objek yang berada didekatnya dan mengetahui posisi lokasi dari user itu sendiri. Ada dua variabel yang berkaitan dengan proximate selection ini, yaitu locus dan selection dengan kata lain tempat dan pilihan.
Pengambilan informasi secara manual dari context-aware tentang perangkat input / output, benda non-fisik atau pelayanan, atau lokasi. Disini terdapat masalah dalam User Interface, yaitu untuk menekankan informasi berdasarkan tingkat kedekatan yang ada.
·   Automatic Contextual Reconfiguration
Aspek terpenting suatu kasus sistem context-aware adalah bagaimana suatu konteks yang digunakan membawa perbedaan terhadap konfigurasi sistem dan bagaimana cara antar setiap komponen berinteraksi satu sama lain nya. 
Pengambilan informasi secara automatis atau mengubah komponen berdasarkan konteks. Misalnya, aplikasi board putih dapat memunculkan halaman baru atau yang sudah ada ketika seseorang memasuki ruang baru, atau OS dapat memutuskan untuk spin down disk ketika listrik AC terputus.



·   Contextual Information and Commands
Kegiatan manusia bisa diprediksi dari situasi atau lokasi dimana mereka berada. Sebagai contoh, ketika berada di dapur, maka kegiatan yang dilakukan pada lokasi tersebut pasti berkaitan dengan memasak. Hal inilah yang menjadi dasar dari tujuan contextual information and commands, dimana informasi-informasi tersebut dan perintah yang akan dilaksanakan disimpan ke dalam sebuah directory tertentu. Setiap file yang berada di dalam directory berisi locations and contain files, programs, and links. Ketika seorang user berpindah dari suatu lokasi ke lokasi lainnya, maka browser juga akan langsung mengubah data lokasi di dalam directory. Sebagai contoh: ketika user berada di kantor, maka user akan melihat agenda yang harus dilakukan; ketika user beralih lagi ke dapur, maka user tersebut akan melihat petunjuk untuk membuat kopi dan data penyimpanan kebutuhan dapur.
Queri dalam informasi atau perintahnya sendiri dapat diubah oleh konteks pengguna. Misalnya, tombol bermigrasi bisa membawa tampilan X pengguna ke sebuah papan tulis di kamar saat itu pengguna. Atau, papan tulis dapat menampilkan informasi yang relevan kepada pengguna karena itu terdeteksi kedekatan pengguna tersebut.
·   Context-Triggered Actions
Cara kerja sistem context-triggered actions sama layaknya dengan aturan sederhana IF-THEN. Informasi yang berada pada klausa kondisi akan memacu perintah aksi yang harus dilakukan. Kategori sistem context-aware ini bisa dikatakan mirip dengan contextual information and commands, namun perbedaannya terletak pada aturan-aturan kondisi yang harus jelas dan spesifik untuk memacu aksi yang akan dilakukan.
Aturan-aturan  yang dipicu oleh IF-THEN oleh informasi kontekstual. Sebagai contoh, sebuah aplikasi pengawas akan mengeksekusi perintah UNIX shell berdasarkan aturan seperti "jika kopi dibuat kemudian memutar suara ayam.". Sebuah program pengingat kontekstual, yang menimbulkan pengingat bila aturan kontekstual tercapai, seperti "Ketika aku bertemu dengannya nanti" atau "Ketika aku berada di di perpustakaan".

Layanan Keamanan


1.      Layanan Keamanan
a.      Definisi
Layanan keamanan adalah suatu yang sangat penting untuk menjaga agar suatu data dalam jaringan tidak mudah terhapus atau hilang. Sistem dari keamanan ini juga membantu untuk mengamankan jaringan tanpa menghalangi penggunaannya dan menempatanya.

b.      Tujuan / Fungsi
Layanan keamanan menyediakan fasilitas untuk memantau dan memberikan informasi bila ada sesuatu yang berjalan tidak seharusnya. Layanan ini dapat mengurangi tingkat pencurian dan kejahatan. Keamanan informasi terdiri dari perlindungan terhadap aspek-aspek berikut:
·   Confidentiality (kerahasiaan) pada aspek ini system menjamin kerahasiaan data atau informasi, memastikan bahwa informasi hanya dapat diakses oleh orang yang berwenang dan menjamin kerahasiaan data yang dikirim, diterima dan disimpan.
·   Integrity (integritas) pada aspek ini system menjamin data tidak dirubah tanpa ada ijin pihak yang berwenang, menjaga keakuratan dan keutuhan informasi serta metode prosesnya untuk menjamin aspek integrity ini.
·   Availability (ketersediaan) pada aspek ini system menjamin data akan tersedia saat dibutuhkan, memastikan user yang berhak dapat menggunakan informasi dan perangkat terkait.
Keamanan informasi diperoleh dengan mengimplementasi seperangkat alat kontrol yang layak dipakai, yang dapat berupa kebijakan-kebijakan, struktur-struktur organisasi dan piranti lunak.

Layanan Informasi


1.      Layanan Informasi
a.      Definisi
Layanan Informasi adalah penyampaian berbagai informasi kepada sasaran layanan agar individu dapat memanfaatkan informasi tersebut demi kepentingan hidup dan perkembangannya. Contoh dari layanan informasi tersebut adalah sebagai :
·   Petunjuk jalan
·   M – Commerce
·   VOD (Voice and Data)
·   News and Weather
·   Telematik Terminal
·   Jasa Pelayanan Internet
·   Informasi Lalu Lintas Terbaru

b.      Tujuan / Fungsi
Tujuan layanan informasi secara umum agar terkuasainya informasi tertentu sedangkan secara khusus terkait dengan fungsi pemahaman (paham terhadap informasi yang diberikan) dan memanfaatkan informasi dalam penyelesaian masalahnya. Layanan informasi menjadikan individu mandiri yaitu memahami dan menerima diri dan lingkungan secara positif, objektif dan dinamis, mampu mengambil keputusan, mampu mengarahkan diri sesuai dengan kebutuhannya tersebut dan akhirnya dapat mengaktualisasikan dirinya.

Index Layanan Informasi, Layanan Keamanan, Context Awareness & Event Based, Layanan Perbaikan Sumber

Kelompok 3 :
Nama                                                   NPM               Alamat Blog
Andri Dwiana                                     11109696        andriihzaaliwords.wordpress.com
Laurentius Nicholas Chanata              14109167        niccfrostcaster.blogspot.com
Zoggi Dian Wibowo                           11109177        zoggidian.blogspot.com



List Materi :
  1. Layanan Informasi
  2. Layanan Keamanan
  3. Context Awareness & Event Based
  4. Layanan Perbaikan Sumber
Download Link Materi Secara Keseluruhan :

Sumber :
Context-Awareness and Adaptation in Distributed Event-Based Systems -  https://cs.uwaterloo.ca/research/tr/2011/CS-2011-14.pdf

Context Awareness , IEEE Comsoc Indonesia – http://komunikasi.org/2008/03/context-awareness/

Pengantar Telematika – http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/12/pengantar-telematika-materi-2/

Layanan Informasi dan Keamanan - http://sitharye.blogspot.com/2009/12/layanan-informasi-dan-layanan-keamanan.html

Layanan Informasi Layanan, Keamanan, Context Aware, Event Base, Layanan Perbaikan Sumber, Discovery Service pada Telematika - http://kyfi.wordpress.com/2011/10/11/layanan-informasi-layanan-keamanan-layanan-context-aware-event-base-layanan-perbaikan-sumber-resource-discovery-service-pada-telematika/

Thursday, October 4, 2012

Speech Synthesis - Penjelasan & Sejarah

Penjelasan
Speech Synthesis merupakan sebuah intelegensi buatan untuk menciptakan suatu suara. Merupakan salah satu perkembangan dari Telematika.

Suara yang telah disentesis dapat dihasilkan dengan cara menggabungkan pecahan-pecahan suara yang terlebih dahulu direkam dan dimasukkan ke database. Sistem yang menyimpan satu patah kata, atau dua patah kata, akan mempunyai rentang output yang lebih besar, akan tetapi hal ini mungkin akan menyebabkan kurangnya kejelasan. Jika sistem menyimpan kata atau kalimat, ini akan membuat suara yang dihasilkan menjadi lebih jelas.



Sejarah

Sebelum pemrosesan elektronik sinyal ditemukan, beberapa orang telah mencoba membuat mesin untuk membuat bahasa manusia.
Pada 1779, para Denmark ilmuwan Kristen Kratzenstein, bekerja di Russian Academy of Sciences, membangun model manusia saluran vokal yang bisa menghasilkan lima panjang vokal suara (dalam International Phonetic Alphabet, yaitu: [a ː], [e ː], [i ː], [o ː] dan [u ː].
Kemudian, pada tahun 1791, Wolfgang von Kempelen dari Pressburg, Hungaria, membuat sebuah mesin yang bermodelkan mulut dan lidah, yang dapat membuat mesin ini mengucapkan konsonan dan vokal.
Pada 1837, Charles Wheatstone memproduksi sebuah "speaking machine" berdasarkan desain dari penemnuan Kempelen sebelumnya, pada tahun 1857, M. Faber membuat "Euphoria", dan pada tahun 1923, Paget membuat mesin ini lagi dengan desain yang mirip dengan Wheatstone.

Pada tahun 1930, Bell Labs mengembangkan vocoder , yang dengan otomatis menganalisis suara tersebut kedalam intonasi. Lalu Homer Dudley mengembangkan  sebuah keyboard yang mengoperasikan voice syntthesizer secara manual, yang diberi nama The Voder.

Dan pada akhirnya, pada tahun 1980 sampai 1990-an, MITalk merilis sebuah sistem speech synthesis yang dapat membuat suara dari banyak bahasa.

Sumber :
http://en.wikipedia.org/wiki/Speech_synthesis

Tuesday, April 24, 2012

Metode Ilmiah

Apa itu Metode Ilmiah?
Metode ilmiah atau proses ilmiah adalah sebuah proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.


Metode ilmiah merupakan sebuah teknik untuk meneleti sebuah fenomena, untuk mendapatkan sebuah pengetahuan baru, atau membenarkan dan mengintegrasikan pengetahuan sebelumnya.

Istilah secara umumnya, metode penyelidikan harus didasarkan pada pengumpulan subjek bukti empiris dan terukur dengan prinsip-prinsip tertentu. Kamus bahasa Inggris Oxford mengatakan bahwa metode ilmiah adalah :. "Sebuah Metode atau prosedur yang telah dikarakterisikan dalam ilmu alam sejak abad 17, yang terdiri dalam observasi sistematis, pengukuran, dan eksperimen, dan perumusan, pengujian, dan modifikasi hipotesis.".

Karakteristik utama yang membedakan metode ilmiah penyelidikan dari metode lain untuk memperoleh pengetahuan, adalah bahwa para ilmuwan berusaha untuk membiarkan kenyataan terungkap dengan sendirinya, dan kemudian akan akan menentangnya dengan teori yang mereka dapatkan.


Meskipun prosedur bervariasi dari satu bidang penelitian yang lain, fitur diidentifikasi membedakan penyelidikan ilmiah dari metode lain untuk memperoleh pengetahuan. Peneliti ilmiah mengusulkan hipotesis sebagai penjelasan fenomena, dan desain penelitian eksperimental untuk menguji hipotesis melalui prediksi yang dapat diturunkan dari mereka. Langkah-langkah ini harus diulangi, untuk menjaga terhadap kesalahan atau kebingungan dalam eksperimen tertentu. Teori yang mencakup domain yang lebih luas penyelidikan bisa mengikat hipotesis secara independen berasal banyak bersama-sama dalam struktur yang koheren mendukung. Teori, pada gilirannya, dapat membantu membentuk hipotesis baru atau kelompok tempat hipotesis dalam konteks.

Penyelidikan ilmiah umumnya dimaksudkan untuk seobjektif mungkin, untuk mengurangi bias interpretasi hasil. Lain harapan dasarnya adalah untuk dokumen, arsip dan berbagi semua data dan metodologi sehingga mereka tersedia untuk pemeriksaan teliti oleh ilmuwan lain, memberikan mereka kesempatan untuk memverifikasi hasil dengan mencoba untuk mereproduksi mereka. Praktek ini, yang disebut pengungkapan penuh, juga memungkinkan ukuran statistik dari keandalan data ini yang akan didirikan.


Sumber : en.wikipedia.org/wiki/Scientific_method

Monday, April 9, 2012

Penulisan Karya Ilmiah



KARYA ILMIAH

1.1 Hakikat Karya Ilmiah
Karya ilmiah adalah karya tulis yang disusun oleh penulis berdasarkan hasil penelitian ilmiah yang telah dilakukannya. Dari definisi yang lain dikatakan bahwa karya ilmiah(scientific paper) adalah laporan tertulis dan dipublikasi yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan, yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Adapun tujuan dari penulisan karya ilmiah, antara lain untuk menyampaikan gagasan, memenuhi tugas dalam studi, untuk mendiskusi gagasan dalam suatu pertemuan, mengikuti perlombaan, serta untuk menyebarluaskan ilmu pengetahuan atau hasil penelitian.
Karya ilmiah merupakan karya tulis yang menyajikan gagasan, deskripsi atau pemecahan masalah secara sistematis, disajikan secara obyektif dengan menggunakan bahasa baku, serta didukung oleh fakta, teori atau bukti-bukti empirik. Ada beberapa jenis karangan ilmiah yaitu, laporan penelitian, makalah seminar atau simposium, artikel jurnal, yang pada dasarnya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Karya ilmiah dapat berfungsi untuk meningkatkan wawasan, serta menyebar luaskan ilmu pengetahuan. Bagi penulis, menulis karya ilmiah bermanfaat untuk meningkatkan keterampilan membaca dan menulis. Berlatih mengintegrasikan berbagai gagasan dan menyajikannya secara sistematis, memperluas wawasan, serta member kepuasan intelektual.

1.2 Ciri-Ciri Karya Ilmiah
  • Objektif. Keobjektifan ini menampak pada setiap fakta dan data yang diungkapkan berdasarkan kenyataan yang sebenarnya, tidak dimanipulasi. Juga, setiap pernyataan atau simpulan yang disampaikan berdasarkan bukti-bukti yang bisa dipertanggungjawabkan. Dengan demikian, siapa pun dapat mengecek kebenaran dan keabsahanya.
  • Netral. Kenetralan ini bisa terlihat pada setiap pernyataan atau penilaian bebas dari kepentingan-kepentingan tertentu baik kepentingan pribadi maupun kelompok. Oleh karena itu, pernyataan-pernyataan yang bersifat ‘mengajak’, ‘membujuk’, atau ‘mempengaruhi’ pembaca dihindarkan.
  • Sistematis. Uraian yang terdapat pada karya ilmiah dikatakan sistematis apabila mengikuti pola pengembangan tertentu, misalnya pola urutan, klasifikasi, kausalitas, dan sebagainya. Dengan cara demkian, pembaca akan bisa mengikutinya dengan mudah alur uraiannya.
  • Logis. Kelogisan ini bisa dilihat dari pola nalar yang digunakannya, pola nalar induktif atau deduktif. Kalau bermaksud menyimpulkan suatu fakta atau data digunakan pola induktif; sebaliknya, kalau bermaksud membuktikan suatu teori atau hipotesis digunakan pola deduktif.
  • Menyajikan fakta (bukan emosi atau perasaan). Setiap pernyataan, uraian, atau simpulan dalam karya ilmiah harus faktual, yaitu menyajikan fakta. Oleh karena itu, pernyataan atau ungkapan yang emosional (menggebu-gebu seperti orang berkampanye, perasaan sedih seperti orang berkabung, perasaan senang seperti orang mendapatkan hadiah, dan perasaan marah seperti orang bertengkar) hendaknya dihindarkan.


1.3 Macam-macam Karya ilmiah
Sesuai dengan cirinya, maka karya ilmiah dapat berupa dalam bentuk makalah, artikel, skripsi, tesis, dan disertasi yang pada dasarnya merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan (referensi) bagi ilmuwan atau penulis lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya.
Berikut macam-macam karya ilmiah :

1.3.1    Makalah
Makalah adalah karya ilmiah yang mebahas suatu pokok persoalan, sebagai hasil penelitian atau sebagai hasil kajian yang disampaikan dalam suatu pertemuan ilmiah (seminar) atau yang berkenaan dengan tugas-tugas perkuliahan, yang harus diselesaikan secara tertulis.

1.3.2    Skripsi
Merupakan karya ilmiah yang ditulis berdasarkan hasil penelitian lapangan atau kajian pustaka dan dipertahankan didepan siding ujian, dalam rangka penyelesaian studi tingkat strata satu (S1) untuk memperoleh gelar sarjana.

1.3.3    Tesis
Tesis adalah karya ilmiah yang ditulis dalam rangka penyelesaian studi pada tingkat program strata dua (S2), yang diajukan untuk dinilai oleh tim penguji guna memperoleh gelar magister. Pembahasan dalam tesis mencoba mengungkapkan persoalan ilmiah tertentu dan memecahkannya secara analisis kritis.

1.3.4    Disertasi
Disertasi adalah karya ilmiah yang ditulis dalam rangka penyelesaian studi pada tingkat strata tiga (S3). Pembahasan dalam disertasi harus analitis kritis, dan merupakan upaya pendalaman dan pengembangan ilmu penegetahuan yang ditekuni oleh mahasiswa, dengan menggunakan pendekatan multidisipliner yang dapat memberikan suatu kesimpulan yang berimplikasi filosofis dan mencakup beberapa bidang ilmiah.

1.4 Sikap ilmiah
Dalam penulisan karya ilmiah ada 7, yang merupakan sikap yang harus ada. Sikap-sikap ilmiah yang dimaksud adalah sebagai berikut :

1.4.1    Ingin tahu
Sikap ingin tahu terlihat pada kebiasaan bertanya tentang berbagai hal yang berkaitan dengan bidang kajiannya.

1.4.2    Kritis
Sikap kritis ini terlihat pada kebiasaan mencari informasi sebanyak mungkin berkaitan dengan bidang kajiannya untuk dibandingkan kelebihan dan kekurangannya.

1.4.3    Terbuka
Sikap terbuka terlihat pada kebiasaan mau mendengarkan pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain. Walaupun pada akhirnya pendapat tersebut tidak sesuai.

1.4.4    Objektif
Sikap objektif terlihat pada kebiasaan menyatakan apa adanya, tanpa diikuti perasaan pribadi.

1.4.5    Mengahrgai karya orang lain
Sikap ini terlihat pada kebiasaan menyebutkan sumber secara jelas sekira pernyataan atau pendapat yang disampaikan memang berasal dari pernyataan atau pendapat orang lain.

1.4.6    Berani mempertahankan kebenaran
Sikap ini tampak pada ketegaran membela fakta dan hasil temuan lapangan atau pengembangan walaupun bertentangan atau tidak sesuai dengan teori dalil yang ada.

1.4.7    Menjangakau kedepan
Sikap ini dibuktikan dengan selalu ingin membuktikan hipotesis yang disusunnya demi pengembangan bidang ilmunya.

1.5 Kesalahan Dalam Penulisan Karya Ilmiah
Dalam penulisan karya ilmiah sering terjadi kesalahan yang dapat menghambat penyelesaiannya. Semuanya itu dikarenakan tidak konsisten dalam penulisan. Bentuk ketidak kosisten itu menyangkut banyak hal.

Beberapa benruk kesalahan yang sering dijumpai dalam tulisan antara lain :
1.         Salah mengerti audience atau pembaca tulisannya.
2.         Salah dalam menyusun struktur laporan
3.         Salah dalam cara mengutip pendapat orang lain sehingga berkesan menjiplak (plagiat)
4.         Salah dalam menuliskan bagian kesimpulan
5.         Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar
6.         Tata cara penulisan “daftar pustaka” yang kurang tepat
7.         Tidak konsisten dalam format tampilan

Sumber :
•          http://chronika.wordpress.com/2010/03/24/karya-ilmiah/
•          http://tugas27.wordpress.com/2012/03/26/ciri-ciri-karya-ilmiah/
•          wartawarga.gunadarma.ac.id/…/hakikat-karya-ilmiah-ciri-ciri-jenis-karya-ilmiah-sikap-ilmiah-dan-kesalahan-dalam-  penulisan-ilmiah/