Wednesday, October 31, 2012

Pengantar Telematika


Istilah telematika ini berasal dari kata dalam Bahasa Perancis yaitu ”telematique”, namun dalam bahasa Indonesia, telematika merupakan gabungan dari dua kata yaitu telekomunikasi dan informatika. Dua kata tersebut memiliki arti sebagai berikut :
  • Telekomunikasi : Teknik pengiriman pesan dari suatu tempat ke tempat lain yang berlangsung secara dua arah serta mencakup semua bentuk komunikasi jarak jauh.
  • Informatika : Struktur, sifat, dan interaksi dari beberapa sistem yang dipakai untuk mengumpulkan data, memproses dan menyimpan hasil pemrosesan data, serta menampilkannya dalam bentuk informasi.

Telematika diartikan sebagai sistem jaringan komunikasi jarak jauh dengan teknologi informasi yang lebih mengacu kepada industri yang berhubungan dengan penggunakan komputer dalam sistem telekomunikasi. Salah satu contoh telematika yaitu internet.
Istilah telematika juga sering dipakai untuk beberapa macam bidang, seperti :
  • Integrasi antara sistem telekomunikasi dan informatika yang dikenal sebagai Teknologi Komunikasi dan Informatika atau ICT (Information and Communications Technology). Secara lebih spesifik, ICT merupakan ilmu yang berkaitan dengan pengiriman, penerimaan dan penyimpanan informasi dengan menggunakan peralatan telekomunikasi.
  • Dalam teknologi Sistem Navigasi/Penempatan Global atau GPS (Global Positioning System) sebagai bagian integral dari komputer dan teknologi komunikasi berpindah (mobile communication technology).
  • Dipakai dalam bidang kendaraan dan lalulintas (road vehicles dan vehicle telematics).

Menurut Kerangka Kebijakan Pengembangan dan Pendayagunaan Telematika di Indonesia, disebutkan bahwa telematika merupakan singkatan dari teknologi komunikasi, media, dan informatika. Sesuai dengan pendapat pemerintah, bahwa telematika diartikan sebagai singkatan dari :
  • tele = telekomunikasi,
  • ma = multimedia, dan
  • tika = informatika.

Mengacu kepada penggunaan dikalangan masyarakat telematika Indonesia (MASTEL), istilah telematika berarti perpaduan atau pembauran (konvergensi) antara teknologi informasi (teknologi komputer), teknologi telekomunikasi, dan multimedia. Dalam perkembangannya, telematika ini telah menggunakan kecepatan dan jangkauan transmisi energi elektromagnetik, sehingga sejumlah besar informasi dapat ditransmisikan sesuai jangkauan tertentu menurut keperluan sampai seluruh dunia.

Sumber :
http://en.wikipedia.org/wiki/Telematic
http://en.wikipedia.org/wiki/Information_and_Communications_Technology
http://id.wikipedia.org/wiki/telematika
http://eziekim.wordpress.com/2011/10/17/pengantar-telematika/
http://rizkypratamaputra.blogspot.com/2010/10/pengenalan-telematika.html

Wednesday, October 10, 2012

Layanan Perbaikan Sumber


1.      Layanan Perbaikan Sumber (Resource Discovery Service)
a.      Definisi
Layanan telematika yang terakhir adalah layanan perbaikan sumber. Resource Discovery Service (RDS) adalah sebuah layanan yang berfungsi untuk penemuan layanan utilitas yang diperlukan. The RDS juga berfungsi dalam pengindeksan lokasi layanan utilitas untuk mempercepat kecepatan penemuan.
Layanan perbaikan sumber yang dimaksud adalah layanan perbaikan dalam sumber daya manusia (SDM). SDM telematika adalah orang yang melakukan aktivitas yang berhubungan dengan telekomunikasi, media, dan informatika sebagai pengelola, pengembang, pendidik, dan pengguna di lingkungan pemerintah, dunia usaha, lembaga pendidikan, dan masyarakat pada umunya. Konsep pengembangan sumber daya manusia di bidang telematika ditujukan untuk meningkatkan kualitas, kuantitas dan pendayagunaan SDM telematika dengan tujuan untuk mengatasi kesenjangan digital, kesenjangan informasi dan meningkatkan kemandirian masyarakat dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi secara efektif dan optimal.








b.      Tujuan / Fungsi
Tujuan utama dalam upaya pengembangan SDM telematika yaitu sebagai berikut :
·   Peningkatan kinerja layanan public yang memberikan akses yang luas terhadap peningkatan kecerdasan masyarakat, pengembangan demokrasi dan transparasi sebagai katalisator pembangaunan.
·   Literasi masyarakat di bidang teknologi telematika yang terutama ditujukan kepada old generator dan today generation sebagai peningkatan, dikemukakan oleh Tapscott.

c.       Kebutuhan SDM & Kebutuhan Terhadap Telematika
Kebutuhan akan SDM dapat dilihat dari bidang ekonomi dan bidang politik, yaitu :
·   Dilihat dari Bidang Ekonomi
Pengembangan telematika ditujukan untuk peningkatan kapasitas ekonomi, berupa peningkatan kapasitas industry produk barang dan jasa.
·   Dilihat dari Bidang Politik
Bagaimana telematika memberikan kontribusi pada pelayanan publik sehingga menghasilkan dukungan politik.
           
Dari kedua bidang tersebut diatas kebutuhan terhadap telematika akan dilihat dari dua aspek, yaitu :
·   Pengembangan peningkatan kapasitas industri.
·   Pengembangan layanan publik.

Context Awareness & Event Based


1.      Context Awareness & Event Based
a.      Definisi
Context-Awareness merupakan kemampuan layanan network untuk mengetahui berbagai konteks, yaitu kumpulan parameter yang relevan dari pengguna (User) dan pengguna network itu, serta memberikan layanan yang sesuai dengan parameter-parameter itu. Beberapa konteks yang dapat digunakan yaitu data dasar user, lokasi user, berbagai preferensi user, jenis dan kemampuan terminal yang digunakan user.
Singkatnya, Context-Awareness adalah kemampuan sebuah sistem untuk memahami si user, network, lingkungan, dan dengan demikian melakukan adaptasi yang dinamis sesuai kebutuhan.
Karakteristik dari user, network, lingkungan itu disebut konteks. Namun informasi konteks itu sendiri menjadi kompleks dan heterogen sesuai jenis layanan yang akan didukung. Makan context awareness menjadi masalah yang besar dan menarik dalam pengembangan aplikasi, khususnya mobile, untuk beberapa tahun kedepan.
Berbeda dengan Konventional Computing atau Komputasi Konvensioanal, Context aware tidak hanya menitik beratkan perhatian pada satu buah objek yang menjadi fokus utama dari proses tersebut tetapi juga pada aspek disekitar objek tersebut. Sebagai contoh apabila komputasi konvensional dirancang untuk mengindentifikasi siapa orang yang sedang berdiri disuatu titik kordinat tertentu maka komputer akan memandang orang tersebut sebagai sebuah objek tunggal dengan berbagai atributnya, misalnya nomor pegawai, tinggi badan, berat badan, dan sebagainya.
Namun Context aware tidak hanya mengarahkan fokusnya pada objek manusia tersebut, tetapi juga pada apa yang sedang dia lakukan, dimana dia berada, pukul berapa dia tiba dan sebagainya.
Distributed event-based systems (disingkat sebagai DEBS, dalam bahasa Indonesia berarti sistem berbasiskan distribusi kejadian) adalah sistem terdiri dari komponen fungsional terdistribusi yang berinteraksi melalui peristiwa. Peristiwa adalah kejadian yang terjadi pada sistem atau lingkungan di mana komponen berada. DEBS menggunakan skema interaksi yang menyediakan komunikasi antara
produsen dan konsumen. Produsen adalah komponen yang menghasilkan kejadian. Pelanggan adalah komponen yang mengkonsumsi peristiwa. Seorang pelanggan dapat mengungkapkan minat dalam peristiwa yang diberikan melalui langganan. Seorang pelanggan akan mengetahui semua peristiwa yang diterbitkan dalam sistem atau lingkungan yang sesuai dengan konsumsinya.

b.      Latar Belakang / Sejarah
Dalam ilmu komputer terdapat pernyataan bahwa perangkat komputer mempunyai kepekaan dan dapat bereaksi terhadap lingkungan sekitarnya bedasarkan informasi dan aturan-aturan tertentu yang tersimpan didalamnya. Gagasan inilah yang diperkenalkan oleh Schilit pada tahun 1994 dengan istilah Context-awareness.

c.       Hal Utama dalam Context-Awareness
·   The acquisition of context
Hal ini berkaitan dengan pemilihan konteks dan bagaimana cara memperoleh konteks yang diinginkan.
·   The abstraction and understanding of context
Pemahaman terhadap bagaimana cara konteks yang dipilih berhubungan dengan kondisi nyata, bagaimana informasi yang dimiliki suatu konteks dapat membantu meningkatkan kinerja aplikasi, dan bagaimana tanggapan sistem dan cara kerja terhadap inputan dalam  suatu konteks.




·   Application behavior based on the recognized context
Bagaimana pengguna dapat memahami sistem dan tingkah lakunya yang sesuai dengan konteks yang dimilikinya serta bagaimana caranya memberikan kontrol penuh kepada pengguna terhadap sistem.

d.      Kategori Aplikasi Context-awareness
·   Proximate Selection
Suatu teknik antarmuka yang memudahkan pengguna dalam memilih atau melihat lokasi objek yang berada didekatnya dan mengetahui posisi lokasi dari user itu sendiri. Ada dua variabel yang berkaitan dengan proximate selection ini, yaitu locus dan selection dengan kata lain tempat dan pilihan.
Pengambilan informasi secara manual dari context-aware tentang perangkat input / output, benda non-fisik atau pelayanan, atau lokasi. Disini terdapat masalah dalam User Interface, yaitu untuk menekankan informasi berdasarkan tingkat kedekatan yang ada.
·   Automatic Contextual Reconfiguration
Aspek terpenting suatu kasus sistem context-aware adalah bagaimana suatu konteks yang digunakan membawa perbedaan terhadap konfigurasi sistem dan bagaimana cara antar setiap komponen berinteraksi satu sama lain nya. 
Pengambilan informasi secara automatis atau mengubah komponen berdasarkan konteks. Misalnya, aplikasi board putih dapat memunculkan halaman baru atau yang sudah ada ketika seseorang memasuki ruang baru, atau OS dapat memutuskan untuk spin down disk ketika listrik AC terputus.



·   Contextual Information and Commands
Kegiatan manusia bisa diprediksi dari situasi atau lokasi dimana mereka berada. Sebagai contoh, ketika berada di dapur, maka kegiatan yang dilakukan pada lokasi tersebut pasti berkaitan dengan memasak. Hal inilah yang menjadi dasar dari tujuan contextual information and commands, dimana informasi-informasi tersebut dan perintah yang akan dilaksanakan disimpan ke dalam sebuah directory tertentu. Setiap file yang berada di dalam directory berisi locations and contain files, programs, and links. Ketika seorang user berpindah dari suatu lokasi ke lokasi lainnya, maka browser juga akan langsung mengubah data lokasi di dalam directory. Sebagai contoh: ketika user berada di kantor, maka user akan melihat agenda yang harus dilakukan; ketika user beralih lagi ke dapur, maka user tersebut akan melihat petunjuk untuk membuat kopi dan data penyimpanan kebutuhan dapur.
Queri dalam informasi atau perintahnya sendiri dapat diubah oleh konteks pengguna. Misalnya, tombol bermigrasi bisa membawa tampilan X pengguna ke sebuah papan tulis di kamar saat itu pengguna. Atau, papan tulis dapat menampilkan informasi yang relevan kepada pengguna karena itu terdeteksi kedekatan pengguna tersebut.
·   Context-Triggered Actions
Cara kerja sistem context-triggered actions sama layaknya dengan aturan sederhana IF-THEN. Informasi yang berada pada klausa kondisi akan memacu perintah aksi yang harus dilakukan. Kategori sistem context-aware ini bisa dikatakan mirip dengan contextual information and commands, namun perbedaannya terletak pada aturan-aturan kondisi yang harus jelas dan spesifik untuk memacu aksi yang akan dilakukan.
Aturan-aturan  yang dipicu oleh IF-THEN oleh informasi kontekstual. Sebagai contoh, sebuah aplikasi pengawas akan mengeksekusi perintah UNIX shell berdasarkan aturan seperti "jika kopi dibuat kemudian memutar suara ayam.". Sebuah program pengingat kontekstual, yang menimbulkan pengingat bila aturan kontekstual tercapai, seperti "Ketika aku bertemu dengannya nanti" atau "Ketika aku berada di di perpustakaan".

Layanan Keamanan


1.      Layanan Keamanan
a.      Definisi
Layanan keamanan adalah suatu yang sangat penting untuk menjaga agar suatu data dalam jaringan tidak mudah terhapus atau hilang. Sistem dari keamanan ini juga membantu untuk mengamankan jaringan tanpa menghalangi penggunaannya dan menempatanya.

b.      Tujuan / Fungsi
Layanan keamanan menyediakan fasilitas untuk memantau dan memberikan informasi bila ada sesuatu yang berjalan tidak seharusnya. Layanan ini dapat mengurangi tingkat pencurian dan kejahatan. Keamanan informasi terdiri dari perlindungan terhadap aspek-aspek berikut:
·   Confidentiality (kerahasiaan) pada aspek ini system menjamin kerahasiaan data atau informasi, memastikan bahwa informasi hanya dapat diakses oleh orang yang berwenang dan menjamin kerahasiaan data yang dikirim, diterima dan disimpan.
·   Integrity (integritas) pada aspek ini system menjamin data tidak dirubah tanpa ada ijin pihak yang berwenang, menjaga keakuratan dan keutuhan informasi serta metode prosesnya untuk menjamin aspek integrity ini.
·   Availability (ketersediaan) pada aspek ini system menjamin data akan tersedia saat dibutuhkan, memastikan user yang berhak dapat menggunakan informasi dan perangkat terkait.
Keamanan informasi diperoleh dengan mengimplementasi seperangkat alat kontrol yang layak dipakai, yang dapat berupa kebijakan-kebijakan, struktur-struktur organisasi dan piranti lunak.

Layanan Informasi


1.      Layanan Informasi
a.      Definisi
Layanan Informasi adalah penyampaian berbagai informasi kepada sasaran layanan agar individu dapat memanfaatkan informasi tersebut demi kepentingan hidup dan perkembangannya. Contoh dari layanan informasi tersebut adalah sebagai :
·   Petunjuk jalan
·   M – Commerce
·   VOD (Voice and Data)
·   News and Weather
·   Telematik Terminal
·   Jasa Pelayanan Internet
·   Informasi Lalu Lintas Terbaru

b.      Tujuan / Fungsi
Tujuan layanan informasi secara umum agar terkuasainya informasi tertentu sedangkan secara khusus terkait dengan fungsi pemahaman (paham terhadap informasi yang diberikan) dan memanfaatkan informasi dalam penyelesaian masalahnya. Layanan informasi menjadikan individu mandiri yaitu memahami dan menerima diri dan lingkungan secara positif, objektif dan dinamis, mampu mengambil keputusan, mampu mengarahkan diri sesuai dengan kebutuhannya tersebut dan akhirnya dapat mengaktualisasikan dirinya.

Index Layanan Informasi, Layanan Keamanan, Context Awareness & Event Based, Layanan Perbaikan Sumber

Kelompok 3 :
Nama                                                   NPM               Alamat Blog
Andri Dwiana                                     11109696        andriihzaaliwords.wordpress.com
Laurentius Nicholas Chanata              14109167        niccfrostcaster.blogspot.com
Zoggi Dian Wibowo                           11109177        zoggidian.blogspot.com



List Materi :
  1. Layanan Informasi
  2. Layanan Keamanan
  3. Context Awareness & Event Based
  4. Layanan Perbaikan Sumber
Download Link Materi Secara Keseluruhan :

Sumber :
Context-Awareness and Adaptation in Distributed Event-Based Systems -  https://cs.uwaterloo.ca/research/tr/2011/CS-2011-14.pdf

Context Awareness , IEEE Comsoc Indonesia – http://komunikasi.org/2008/03/context-awareness/

Pengantar Telematika – http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/12/pengantar-telematika-materi-2/

Layanan Informasi dan Keamanan - http://sitharye.blogspot.com/2009/12/layanan-informasi-dan-layanan-keamanan.html

Layanan Informasi Layanan, Keamanan, Context Aware, Event Base, Layanan Perbaikan Sumber, Discovery Service pada Telematika - http://kyfi.wordpress.com/2011/10/11/layanan-informasi-layanan-keamanan-layanan-context-aware-event-base-layanan-perbaikan-sumber-resource-discovery-service-pada-telematika/

Thursday, October 4, 2012

Speech Synthesis - Penjelasan & Sejarah

Penjelasan
Speech Synthesis merupakan sebuah intelegensi buatan untuk menciptakan suatu suara. Merupakan salah satu perkembangan dari Telematika.

Suara yang telah disentesis dapat dihasilkan dengan cara menggabungkan pecahan-pecahan suara yang terlebih dahulu direkam dan dimasukkan ke database. Sistem yang menyimpan satu patah kata, atau dua patah kata, akan mempunyai rentang output yang lebih besar, akan tetapi hal ini mungkin akan menyebabkan kurangnya kejelasan. Jika sistem menyimpan kata atau kalimat, ini akan membuat suara yang dihasilkan menjadi lebih jelas.



Sejarah

Sebelum pemrosesan elektronik sinyal ditemukan, beberapa orang telah mencoba membuat mesin untuk membuat bahasa manusia.
Pada 1779, para Denmark ilmuwan Kristen Kratzenstein, bekerja di Russian Academy of Sciences, membangun model manusia saluran vokal yang bisa menghasilkan lima panjang vokal suara (dalam International Phonetic Alphabet, yaitu: [a ː], [e ː], [i ː], [o ː] dan [u ː].
Kemudian, pada tahun 1791, Wolfgang von Kempelen dari Pressburg, Hungaria, membuat sebuah mesin yang bermodelkan mulut dan lidah, yang dapat membuat mesin ini mengucapkan konsonan dan vokal.
Pada 1837, Charles Wheatstone memproduksi sebuah "speaking machine" berdasarkan desain dari penemnuan Kempelen sebelumnya, pada tahun 1857, M. Faber membuat "Euphoria", dan pada tahun 1923, Paget membuat mesin ini lagi dengan desain yang mirip dengan Wheatstone.

Pada tahun 1930, Bell Labs mengembangkan vocoder , yang dengan otomatis menganalisis suara tersebut kedalam intonasi. Lalu Homer Dudley mengembangkan  sebuah keyboard yang mengoperasikan voice syntthesizer secara manual, yang diberi nama The Voder.

Dan pada akhirnya, pada tahun 1980 sampai 1990-an, MITalk merilis sebuah sistem speech synthesis yang dapat membuat suara dari banyak bahasa.

Sumber :
http://en.wikipedia.org/wiki/Speech_synthesis