Saturday, January 19, 2013

Pengertian Supply Chain Management ( SCM )

Supply Chain Management (SCM) atau jika dalam Bahasa Indonesia sering dikenal dengan sebutan Manajemen Rantai Suplai adalah manajemen jaringanan bisnis yang terlibat dalam penyediaan produk dan paket yang dibutuhkan oleh konsumen akhir yang ada dalam rantai suplai. Supply Chain Management mencakup semua gerakan dan penyimbanan bahan baku, barang yang sedang diproses, dan barang yang sudah siap untuk dikonsumsi.
Istilah Supply Chain Management dikenalkan oleh Keith Oliver, seorang konsultan di Booz Allen Hamilton. Ia menggunakan istilah ini dalam sebuah wawancara di Financial Times pada tahun 1982.
Pengertian Supply Chain Management menurut beberapa sumber, yaitu :
•    Definisi umum
Mengelola pertambahan barang mentah, barang jadi dan informasi yang berhubungan dengan suplier, perusahaan, penyalur, dan konsumen akhir.

•    Kamus APICS
SCM didefinisikan sebagai "pendesainan, perencanaan, pengeksekusian, pengontrolan, dan memantau kegiatan rantai suplai ini dengan tujuan membuat nilai bersih, membangun inftranstruktur yang kompetitif, meningkatkan logistik dengan skala dunia, mensikronisasikan suplai dengan permintaan dan mengukur kinerja secara global.

•    Buku Defining Supply Chain Management
Dalam Journal of Business Logistics, Vol. 22, No. 2, 2001, pp. 1?25, yang dibuat oleh Mentzer, J.T. et. al.
Sebuah sistem, yang mempunyai koordinasi yang strategis dalam fungsi bisnis tradisional dan taktik-taktik yang termasuk dalam fungsi bisnis yang ada dalam sebuah perusahaan dan bisnis-bisnis yang ada dalam rantai suplai, yang mempunyai tujuan untuk menambah performa jangka panjang dari perusahaan individual dan rantai suplai secara keseluruhan.

•    Buku Supply chain strategies
Diberikan oleh Hines, T dalam: Customer driven and customer focused yang diterbitkan pada tahun 2004.
Strategi rantai suplai memerlukan pandangan total dari sistem-sistem yang berkaitan yang bekerja sama secara efisien untuk membuat pelanggan senang pada saat barang terkirim. Biaya yang terjadi dari rantai suplai ini harus dikurangi dengan cara mengurangi biaya yang ditak diperlukan dan menfokuskan perhatian dengan menambah nilai. Efesiensi yang dihasilkan harus ditambahkan, kemacetan harus dihindari dan pengukuran performa harus difokuskan dalam total efesiensi sistem dan distribusi hadiah yang adil terhadap pelaku yang berada dalam rantai suplai. Sistem rantai suplai harus responsif terhadap kebutuhan pelanggan.

•    Buku Cooper et. al, yang dibuat oleh Lambert, pada tahun 2008
Global supply chain forum adalah manajemen rantai suplai yang terintegrasi dengan proses bisnis utama dalam seluruh rantai suplai yang bertujuan untuk membuat nilai untuk pelanggan dan pihak pengelola. (terdapat dalam.)

•    Menurut Schroeder
Sebuah proses bisnis dan informasi yangberulang yang menyediakan produk atau layanan dari pemasok melalui prosespembuatan dan pendistribusian kepada konsumen. Sedangkan menurut Indrajit dan Djokopranoto supply chain adalah suatu tempat sistem organisasi menyalurkan barangproduksi dan jasanya kepada para pelanggannya. Rantai ini juga merupakan jaringandari berbagai organisasi yang saling berhubungan dan mempunyai tujuan yang sama


•    Menurut Council of Supply Chain Management Professionals (CSCMP)
Manajemen rantai suplai yang meliputi perencanaan dan manajemen untuk semua aktifitas yang berhubungan dengan mencari bahan, prosedur pembuatan barang, dan manajemen logistik. Ini juga termasuk komponen penting dalam koordinasi dan kolaborasi dengan mitra, yang mungkin bisa jadi suplier, perantara, pihak ketiga penyedia layanan, dan pelanggan. Pada intinya, manajemen rantai suplai mengintegrasikan manajemen penawaran dan permintaan yang ada dalam perusahaan-perusahaan.

•    Menurut latar belakang praktek manajemen logistik tradisional dan perubahan lingkungan bisnis yang semakin cepat
Supply Chain Management (SCM) menekankan pada pola terpadu menyangkut proses aliran produk dari supplier, manufaktur, retailer hingga pada konsumen akhir. Dalam konsep SCM ingin diperlihatkan bahwa rangkaian aktivitas antara supplier hingga konsumen akhir adalah dalam satu kesatuan tanpa sekat yang besar. Mekanisme informasi antara berbagai komponen tersebut berlangsung secara transparan.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Supply Chain Management(SCM) adalah suatu konsep yang menyangkut pola pendistribusian produk yang mampu menggantikan pola-pola pendistribusian produk secara tradisional. Pola baru ini menyangkut aktivitas pendistribusian, jadwal produksi, dan logistik.

Jika disimpulkan, dapat ditarik kesimpulan bahwa fokus utama dari SCM adalah sinkronisasi proses untuk kepuasan pelanggan. Semua supply chain pada hakekatnya memperebutkan pelanggan dari produk atau jasa yang ditawarkan. Semua pihak yang berada dalam satu rantai supply chain harus bekerja sama satu dengan lainnya semaksimal mungkin untuk meningkatkan pelayanan dengan harga murah, berkualitas, dan tepat pengirimannya.
Persaingan dalam konteks SCM adalah persaingan antar rantai, bukan antar individu perusahaan. Kelemahan praktek tradisional yang bersifat adversarial adalah terfokusnya ukuran keberhasilan dan aktivitas pada bagian-bagian kecil dari supply chain yang justru sering berlawanan dengantujuan akhir untuk meningkatkan pelayanan pada pelanggan atau konsumen akhir.

No comments:

Post a Comment