Tuesday, June 14, 2011

Masalah Pokok Dalam Ekonomi - Bagaimana Barang Diproduksi

            Masalah ekonomi berikutnya yang harus dihadapi dan dipecahkan adalah bagaimana barang tersebut diproduksi. Masalah ini berkaitan dengan siapa yang akan memproduksi barang tersebut, dengan menggunakan komposisi sumber daya. Produksi apa saja dan dengan menggunakan teknik produksi yang bagaimana. Sebagai contoh, suatu perusahaan memutuskan untuk memproduksi padi lebih banyak agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan beras secara swadaya pangan. Faktor faktor produksi apa saja yang akan digunakan?

            Apakah teknik produksi yang digunakan melibatkan pemakaian alat-alat pertanian modern (traktor dan mesin pembasmi hama) ataukah dilakukan secara tradisional (bajak, cangkul, dan semprotan hama)? Selanjutnya, apakah produksi akan dilakukan secara massal yang padat modal atau padat karya?

Masalah Pokok Dalam Ekonomi - Apa yang Diproduksi

         Bagi pemerintah atau produsen, masalah ekonomi pertama yang harus dihadapi dan dipecahkan adalah apa yang harus diproduksi dan berapa banyak? Dalam hubungannya dengan masalah tersebut, pemerintah atau produsen harus memerhatikan barang apa dan berapa banyak yang dibutuhkan oleh masyarakat dan apakah telah tersedia sumber daya untuk menghasilkan barang tersebut.
         Apakah akan memproduksi lebih banyak rumah sangat sederhana atau rumah real estate dalam jumlah sedikit? Apakah lebih baik memproduksi lebih banyak pusat pertokoan, seperti Supermarket, Supermall, dan Hypermarket atau lebih sedikit pasar-pasar tradisional? Atau apakah akan memproduksi lebih sedikit barang-barang konsumsi seperti roti dan lebih banyak memproduksi barang-barang produksi seperti pabrik roti yang dapat menyediakan roti yang lebih banyak untuk masa yang akan datang?

Friday, June 10, 2011

Metode Organisasi - Pengertian Efesiensi

Efisiensi adalah perbandingan terbaik atau rasionalitas antara hasil yang diperoleh atau output dengan kegiatan yang dilakukan serta sumber dan waktu yang digunakan. Kalau dirumuskan sebagai : Efisiensi = Output / Input.
Efisiensi disini harus diperhatikan benar-benar karena merupakan syarat atau ukuran pada pelaksanaan kerja yang setepat-tepatnya sehingga metode organisasi adalah bantuan secara teknis atau praktis dalam melaksanakan fungsi manajemen agar dapat memanfaatkan sumber-sumber waktu dan ruangan yang tersedia secara maksimal.
Adapun syarat pencapaian efisiensi dalam metode organisasi adalah sebagai berikut:
  1. Pencapaian target harus berhasil supaya target tercapai sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan dengan mutu dari hasil kerja tersebut juga harus diperhatikan.
  2. Ekonomi artinya dalam pencapaian efektif penggunaan biaya, tenaga kerja, material, peralatan dan waktu sudah digunakan setepat-tepatnya. 
  3. Pelaksanaan kerja harus dapat dipertanggung jawabkan. 
  4. Harus benar-benar mecerminkan pembagian kerja yang nyata karena adanya keterbatasan kemampuan perseorangan.
  5. Rasionalitas wewenang dan tanggung jawab artinya antara wewenang dan tanggung jawab yang dibebankan kepada tenaga kerja harus seimbang.
  6. Prosedur kerja yang praktis, dapat dikerjakan dan dapat dilaksanakan. Hal ini untuk mencerminkan bahwa metode organisasi adalah kegiatan yang praktis maka target efektif dan ekonomis, pelaksanaan kerja yang dapat dipertanggung jawabkan serta pelayanan kerja yang memuaskan.
 
Efisiensi kerja dapat ditingkatkan melalui:
  1.  Pelaksanaan fungsi manajeman secara tepat.
  2.  Pemanfaatan sumber daya ekonomi yang tepat.
  3.  Pelaksanaan fungsi-fungsi organisasi sebagai alat pencapaian tujuan yang setepat-tepatnya.
  4.  Pengarahan dan dinamika organisasi dilakukan untuk pengembangan dan kemajuan yang berkesinambungan.

Metode Organisasi - Sifat dan Maksud Metode Organisasi

        Ruang lingkup metode organisasi akan menyangkut masalah efisiensi prosedur tata kerja yang dipakai dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajemen oleh manajer (pimpinan).
           Pengertian metode organisasi antara manajemen, organisasi dan tata kerja merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan artinya kalau tata kerjanya sudah efisien berarti diharapkan pelaksanaan fungsi-fungsi manajeman dalam organisasi bisa berjalan lancar.
        Jadi sifat dan maksud metode organisasi adalah pelayanan terhadap terhadap manajer dan administrasi yang berusaha memajukan pekerjaan mereka atau tata kerja yang dipergunakan dalam rangka pencapaian efisensi yang maksimal pada organisasi.

Kebijakan Pemerintah dalam Bidang Ekonomi

Ilmu ekonomi muncul karena adanya tiga kenyataan berikut :
  • Kebutuhan manusia relatif tidak terbatas.
  • Sumber daya tersedia secara terbatas.
  • Masing-masing sumber daya mempunyai beberapa alternatif penggunaan.
        Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia di dalam memenuhi kebutuhannya yang relatif tidak terbatas dengan menggunakan sumber daya yang terbatas dan masing-masing sumber daya mempunyai alternatif penggunaan.
       Secara garis besar ilmu ekonomi dapat dipisahkan menjadi dua yaitu ilmu ekonomi mikro dan ilmu ekonomi makro.
  1. Ekonomi Makro
     Ilmu ekonomi makro mempelajari variabel-variabel ekonomi secara keseluruhan. Variabel-variabel tersebut antara lain : pendapatan nasional, kesempatan kerja dan atau pengangguran, jumlah uang beredar, laju inflasi, pertumbuhan ekonomi, maupun neraca pembayaran internasional.
Ilmu ekonomi makro mempelajari masalah-masalah ekonomi utama sebagai berikut :
  • Sejauh mana berbagai sumber daya telah dimanfaatkan di dalam kegiatan ekonomi. Apabila seluruh sumber daya telah dimanfaatkan keadaan ini disebut full employment. Sebaliknya bila masih ada sumber daya yang belum dimanfaatkan berarti perekonomian dalam keadaan under employment atau terdapat pengangguran / belum berada pada posisi kesempatan kerja penuh.
  • Sejauh mana perekonomian dalam keadaan stabil khususnya stabilitas di bidang moneter. Apabila nilai uang cenderung menurun dalam jangka panjang berarti terjadi inflasi. Sebaliknya terjadi deflasi.
  • Sejauh mana perekonomian mengalami pertumbuhan dan pertumbuhan tersebut disertai dengan distribusi pendapatan yang membaik antara pertumbuhan ekonomi dan pemerataan dalam distribusi pendapatan terdapat trade off maksudnya bila yang satu membaik yang lainnya cenderung memburuk.


     2. Ekonomi Mikro
 
     Sementara ilmu ekonomi mikro mempelajari variabel-variabel ekonomi dalam lingkup kecil misalnya perusahaan, rumah tangga.
     Dalam ekonomi mikro ini dipelajari tentang bagaimana individu menggunakan sumber daya yang dimilikinya sehingga tercapai tingkat kepuasan yang optimum. Secara teori, tiap individu yang melakukan kombinasi konsumsi atau produksi yang optimum bersama dengan individu-individu lain akan menciptakan keseimbangan dalam skala makro dengan asumsi ceteris paribus. (Ceteris paribus dalam Wikipedia dengan bahasa Indonesia, Ceteris paribus dalam Wikipedia dengan bahasa Inggris)

         Masalah-masalah yang dihadapi pemerintah di bidang ekonomi :

Masalah -masalah tersebut dapat diminimalisir dengan Fungsi Pemerintah dalam Bidang Ekonomi.

Untuk keterangan lebih lanjut, silahkan klik link (tautan) sub-bagian di atas.

Dampak Ekonomi Internasional Terhadap Ekonomi Indonesia

          Ekonomi Internasional di bidang ekonomi tidak bisa ditolak oleh negara mana pun, termasuk Indonesia. Ekonomi Internasional membuat semua negara untuk menjadi ikut turut berperan sehingga semua penduduk atau warga negara dituntut untuk menerima kehadiran ekonomi internasional, baik secara sukarela maupun terpaksa. Oleh karena itu, semua pihak harus siap menerima pengaruh ekonomi internasional sebagai bagian dari kehidupannya. Ekonomi Internasional dapat memberikan dampak positif dan dampak negatif terhadap ekonomi Indonesia.


Dampak positif Ekonomi Internasional :
  1. Mendorong Indonesia untuk memproduksi barang dengan mutu (kualitas) yang baik sehingga dapat meningkatkan daya saing produksi dalam negeri di pasaran internasional.
  2. Mendorong para pengusaha untuk meningkatkan efisiensi dan menghilangkan biaya tinggi.
  3. Meningkatkan kesempatan kerja.
  4. Meningkatkan devisa negara Indonesia.

 Dampak negatifnya adalah sebagai berikut:
  1. Mengakibatkan kesenjangan sosial yang semakin besar antara yang kaya dengan yang miskin.
  2. Meningkatkan barang-barang impor masuk ke pasaran dalam negeri secara besar-besaran.

Tuesday, March 15, 2011

Infix menjadi Postfix

Ini adalah sebuah tugas ke tiga dari mata kuliah Struktur & Organisasi Data 2, yang ada di Universitas Gunadarma, yang diajarkan pada 2KA 17 oleh Lily Wulandari.

Disini akan dituliskan Coding Pascal bagaimana mencari Postfix dari Infix yang diketahui.


Berikut adalah Coding nya :

program stack;

uses crt;

var Userinput, stackie, output, pembanding1,pembanding2 : string;
    tingkatan1, lanjut1, tingkatan2, jumlah, penghitung, penghitung1, panjangstackie, lanjut : integer;

begin
     clrscr;
     writeln('Ini adalah program untuk mengubah aritmatika infix menjadi postfix.');
     writeln('Program ini tidak men-"support" akar.');
     writeln('Tulis infix yang kamu inginkan.');
     readln (Userinput);
     jumlah := length(Userinput);

     (*Deklrasi Konstanta *)
     stackie := '';
     penghitung := 1;
     panjangstackie := 0;
     lanjut1 := 0;
     jumlah := length(Userinput);

     repeat
     penghitung1 := 1;
     lanjut := 0;
     (*Level Tingkatan *)
     pembanding1 := copy(userinput,penghitung,1);
     if pembanding1 = '+' then tingkatan1 := 1
         else if pembanding1 = '-' then tingkatan1 := 1
             else if pembanding1 = '/' then tingkatan1 := 2
                  else if pembanding1 = '*' then tingkatan1 := 2
                       else if pembanding1 = '^' then tingkatan1 := 3
                            else tingkatan1 := 0;


     (* Cek isi dari tingkatan1 jika level tingkatan termasuk 0. *)
     if tingkatan1 = 0 then
        if pembanding1 = '(' then
           begin
           stackie := stackie + pembanding1;
           panjangstackie:= length(stackie);
           lanjut := 1;
           penghitung:= penghitung+1;
           end
        else if pembanding1 = ')' then
           begin
       repeat
        pembanding2:= copy(stackie,panjangstackie,1);
        stackie:= copy(stackie,1,panjangstackie-1);
        panjangstackie:= length(stackie);
        if pembanding2 <> '(' then Output:= output + pembanding2;
       until copy(stackie,panjangstackie,1) = '(';

                penghitung:=penghitung+1;
                lanjut:= 1;
           end
         else
           begin
                output:= output + pembanding1;
                lanjut := 1;
                penghitung:= penghitung + 1;
           end;


     if lanjut = 0 then
     begin
     (*Lihat Stack *)
     repeat
     if stackie = '' then
        begin
        lanjut := 1;
        stackie:= stackie + pembanding1;
        penghitung:=penghitung + 1;
        end

        else
        begin
             pembanding2 := copy(stackie,panjangstackie,1);
             if pembanding2 = '+' then tingkatan2 := 1
                else if pembanding2 = '-' then tingkatan2 := 1
                     else if pembanding2 = '/' then tingkatan2 := 2
                          else if pembanding2 = '*' then tingkatan2 := 2
                               else if pembanding2 = '^' then tingkatan2 := 3
                                    else if pembanding2 = '(' then tingkatan2 := -1
                                          else tingkatan2 := 0;

             (* Kalau tingkatan stack yang lama lebih tinggi daripada
                pembanding yang baru, maka stack yang lama di keluarkan,
                sedangkan pembanding yang baru di masukkan ke stack. *)


                if tingkatan2 >= tingkatan1 then

                begin
                lanjut := 1;
                output := output + pembanding2;
                stackie := copy(stackie,1,panjangstackie - 1);
                stackie := stackie + pembanding1;
                panjangstackie := length(stackie);
                penghitung:= penghitung + 1;
                end

             (* Kalau stacknya sudah habis diperiksa, maka pembanding yang
                baru di tambahkan ke stack. *)
             else
                  begin
                  lanjut := 1;
                  stackie := stackie + pembanding1;
                  panjangstackie := length(stackie);
                  penghitung:= penghitung + 1;
                  end;
             penghitung1:= penghitung1 + penghitung;
                  (* Kalau stacknya belum habis diperiksa, maka ulangi
                     program. *)
     end;
     until lanjut = 1;
     end;
     until penghitung = jumlah+1;

         (*Ngehabisin yang masih ada di stack. *)

     repeat
        pembanding1:= copy(stackie,panjangstackie,1);
                pembanding2:= copy(stackie,panjangstackie-1,1);

                if pembanding1 = '+' then tingkatan1 := 1
                else if pembanding1 = '-' then tingkatan1 := 1
                     else if pembanding1 = '/' then tingkatan1 := 2
                          else if pembanding1 = '*' then tingkatan1 := 2
                               else if pembanding1 = '^' then tingkatan1 := 3
                                    else if pembanding1 = '(' then tingkatan1 := -1
                                          else tingkatan1 := 0;

                if pembanding2 = '+' then tingkatan2 := 1
                else if pembanding2 = '-' then tingkatan2 := 1
                     else if pembanding2 = '/' then tingkatan2 := 2
                          else if pembanding2 = '*' then tingkatan2 := 2
                               else if pembanding2 = '^' then tingkatan2 := 3
                                    else if pembanding2 = '(' then tingkatan2 := -1
                                          else tingkatan2 := 0;
                if tingkatan1 < tingkatan2 then
                   begin
                   if pembanding1 <> '(' then if pembanding2 <> '(' then Output:= output + pembanding2 + pembanding1;
                   stackie:= copy(stackie,1,panjangstackie-2);
                   panjangstackie:=length(stackie);
                   end
        else
                begin
                stackie:= copy(stackie,1,panjangstackie-1);
        panjangstackie:= length(stackie);
                if pembanding1 <> '(' then Output:= output + pembanding1;
                end;
     until panjangstackie = 0;
     writeln('Outputnya adalah :');
     writeln(Output);
     readln;

end.